Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Arab Saudi Terbuka Bahas Normalisasi Hubungan dengan Israel dengan Syarat

Kompas.com - 21/10/2021, 13:54 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

RIYADH, KOMPAS.com - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) tidak sepenuhnya menolak gagasan agar negaranya menormalkan hubungan dengan Israel.

Masalah itu dibahas oleh penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan selama kunjungan akhir September di Arab Saudi, menurut laporan Axios pada Rabu (20/10/2021), mengutip tiga sumber dari AS dan Arab.

Baca juga: Hamas Peringatkan Israel Perang Susulan Tak Bisa Dihindari, Kecuali...

Pemimpin Saudi mengatakan kepada Sullivan bahwa membangun hubungan diplomatik penuh dengan Israel akan memakan waktu. Sejumlah langkah juga perlu diambil terlebih dahulu, termasuk peningkatan hubungan antara Washington dan Riyadh.

Pemerintah Saudi juga kemungkinan akan mendorong perubahan kebijakan pemerintah Israel terhadap Palestina sebagai bagian dari kesepakatan apa pun, menurut laporan itu melansir Business Insider.

Gedung Putih tidak memberikan komentar ketika dihubungi oleh Insider.

Pembunuhan brutal reporter Saudi Jamal Khashoggi pada Oktober 2018 menyebabkan keretakan dalam sejarah hubungan AS-Saudi.

Banyak anggota Kongres sejak itu mendorong AS untuk secara fundamental mengubah dinamika dan dukungannya untuk Riyadh. Terutama ketika menyangkut konflik Yaman yang menghancurkan.

Baca juga: Israel Setujui 4.000 Warga Palestina Jadi Penduduk di Tepi Barat, Kali Pertama Sejak 2009

Pemerintahan AS sebelumnya di bawah Donald Trump menolak upaya untuk menegur Saudi atas pembunuhan Khashoggi. Namun Presiden AS Joe Biden telah bersumpah untuk menilai kembali hubungan tersebut.

Biden, misalnya, berusaha tidak terlibat langsung dengan Putra Mahkota MBS, penguasa de facto kerajaan Arab Saudi.

Awal tahun ini, pemerintahan Biden juga merilis penilaian intelijen yang tidak diklasifikasikan. Isinya secara eksplisit melibatkan Putra Mahkota MBS dalam pembunuhan Khashoggi.

Namun, Biden juga menghadapi kritik karena tidak memberikan sanksi kepada pemimpin Saudi setelah rilis penilaian tersebut.

Pemerintah Saudi adalah salah satu entitas paling kuat di Timur Tengah. Pengakuan Arab Saudi secara resmi atas Israel akan menjadi langkah maju yang besar dalam hubungan Arab-Israel.

Baca juga: Penemuan Langka Pedang Prajurit Perang Salib di Lepas Pantai Israel

Ada pergerakan signifikan terkait hal itu selama setahun terakhir ini. Pada September 2020, UEA dan Bahrain meresmikan hubungan diplomatik dengan Israel melalui Perjanjian Abraham yang bersejarah.

Dua negara Arab lagi, Maroko dan Sudan, bergabung dengan Kesepakatan Abraham tidak lama kemudian.

Sekarang ada enam negara Arab, termasuk Mesir dan Yordania, yang memiliki hubungan diplomatik penuh dengan Israel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com