Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Katai Bahrain "Memalukan" Setelah Resmikan Kedutaan Israel di Manama

Kompas.com - 02/10/2021, 01:03 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran menyebut Bahrain "memalukan" pada Jumat (1/10/2021) karena menjadi tuan rumah Menteri Luar Negeri Israel dan meresmikan kedutaan negara Yahudi di ibu kota Manama.

Iran dan Israel adalah musuh bebuyutan dan Bahrain adalah salah satu negara Arab yang menjalin normalisasi hubungan dengan negara Yahudi tersebut setahun ini.

Bahrain yang dipimpin oleh Sunni menghadapi kerusuhan di antara komunitas Syiahnya yang besar dan Iran terus disebut sebagai provokatornya. Tuduhan itu telah dibantah oleh Teheran.

Baca juga: Latihan Militer Dekat Perbatasan, Iran Tantang Perang Azerbaijan?

"Sambutan memalukan oleh para pemimpin Bahrain untuk...rezim yang menduduki Yersualem," kata juru bicara kementerian luar negeri Iran Saeed Khatibzadeh, seperti yang dilansir dari AFP pada Jumat (1/10/2021).

Khatibzadeh mengatakan bahwa normalisasi hubungan itu "bertentangan dengan kehendak bangsa Bahrain."

Komentar Khatibzadeh itu muncul setelah diplomat tinggi Israel Yair Lapid pada Kamis (30/9/2021) meresmikan kedutaan negaranya di Bahrain, setahun setelah kedua negara menormalkan hubungan dan dalam kunjungan resmi pertama oleh seorang menteri luar negeri negara Yahudi ke kerajaan Teluk.

Lapid bertemu Raja Hamad bin Isa Al-Khalifa, dan mengatakan kepada media Israel bahwa itu sebagai pertemuan publik pertama seorang raja Teluk dengan seorang pejabat Israel, setelah normalisasi hubungan.

Baca juga: Intelijen Swasta Israel Laporkan Fasilitas Rudal Iran Hancur


Khatibzadeh menyesalkan normalisasi hubungan dan "semua inisiatif yang berusaha menstabilkan kehadiran destruktif Israel di kawasan itu."

Kehadiran Israel yang meningkat ini "akan mengarah pada eskalasi dan ketidakamanan lebih lanjut", tambah juru bicara kementerian luar negeri Iran itu.

Selain Bahrain, ada Uni Emirat Arab, Sudan, dan Maroko, yang melakukan normalisasi hubungan dengan Israel selama setahun terakhir.

Monarki Teluk memutuskan hubungan dengan Iran pada 2016.

Sementara Iran menolak untuk normalisasi hubungan dengan, bahkan tidak mengakui Israel sebagai negara, dan secara konsisten memposisikan dirinya sebagai pembela perjuangan Palestina.

Baca juga: Pesawat Tak Dikenal Hantam Pangkalan Milisi Iran di Suriah Timur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com