Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Ini Jadikan Anjingnya Vegetarian Demi Kurangi Emisi Karbon

Kompas.com - 19/10/2021, 22:25 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber The Mirror

EDINBURGH, KOMPAS.com - Seorang wanita menjadikan anjingnya vegetarian dengan misi untuk menjaga lingkungan karena industri makanan hewan menghasilkan emisi karbon yang "menghancurkan planet ini".

Margarita Sachkova yang seorang vegetarian menerapkan pola hidup yang sama untuk anjingnya, Lily, mengganti daging dengan makanan nabati setiap hari.

Margarita berharap setiap konsumsi daging yang berkurang dapat mengurangi pembunuhan hewan dan meminimalisasi pengaruh anjingnya terhadap emisi karbon, seperti yang dilansir dari The Mirror pada Selasa (19/10/2021).

Baca juga: Emisi Masih Meningkat, Aksi Iklim Negara G20 Menjauh dari Ambang Batas 1,5 Derajat Celsius

Menurut penelitian, makanan hewan membutuhkan jutaan hektar lahan untuk dibuat dan menghasilkan sejumlah besar gas rumah kaca setiap tahun, mempercepat kerusakan lingkungan dan pemanasan global.

Margarita (35 tahun) bertekad bahwa dia dan Lily akan memiliki dampak negatif seminimal mungkin terhadap lingkungan.

"Kita tidak bisa mengabaikan krisis lingkungan," katanya kepada The Mirror.

"Begitu banyak orang sekarang mencoba untuk mengurangi konsumsi daging. Setiap hari kita melihat betapa merusaknya peternakan bagi iklim," terangnya.

"Sebuah studi Oxford mengatakan, jika Anda beralih ke pola makan vegetarian, Anda dapat mengurangi jejak karbon Anda hingga 73 persen," ujarnya.

Baca juga: Tak Hanya Mobil Listrik, Bahan Bakar Nabati Juga Penting Turunkan Emisi

"Ini berlaku untuk anjing juga. Anda tidak bisa benar-benar ramah lingkungan dan masih membeli daging. Itu merusak planet ini," lanjutnya.

Selama beberapa tahun terakhir beberapa penelitian ilmiah tentang emisi karbon dioksida telah menyimpulkan hal yang sama, bahwa makanan hewan sangat menguras sumber daya dunia yang terbatas ini.

Peneliti University of Edinburgh menemukan area dua kali ukuran Inggris digunakan untuk memproduksi makanan kering hewan peliharaan untuk kucing dan anjing di seluruh dunia setiap tahun.

Penelitian itu menyimpulkan bahwa industri pembuatan makanan hewan di Skotlandia mengeluarkan lebih banyak gas rumah kaca setiap tahun, 106 juta ton karbon dioksida, dari pada negara lain, seperti Mozambik dan Filipina.

Semua hewan peliaharan di dunia ini 95 persen adalah kucing dan anjing, dan mereka akan menjadi penghasil gas rumah kaca terbesar ke-60.

Baca juga: Sumbang Emisi Terbesar, PLTU Batu Bara Harus Dipensiunkan Lebih Cepat

Para peneliti di AS menyimpulkan bahwa 163 juta kucing dan anjing peliharaan bertanggung jawab atas 25-30 persen emisi karbon negara, yang bersumber dari makanan kaleng mereka.

Pemilik anjing seperti Margarita meyakini bahwa mengubah pola makan binatang karnivora peliharaan menjadi vegetarian adalah keputusan terbaik untuk mengurangi emisi karbon.

Sementara banyak orang mungkin berpendapat bahwa anjing perlu makan daging, Margarita yakin bahwa makanan vegetarian itu baik untuk Lily.

"Dia penuh energi. Dia selalu mendekati anjing lain dan mencoba bermain dengan mereka," ujar wanita 35 tahun itu.

"Saya mulai perlahan-lahan mencampur makanan normalnya dengan makanan vegetarian, dan dalam waktu seminggu saya benar-benar mengubah pola makannya," ungkapnya.

"Dia menjalani banyak pemeriksaan kesehatan dan dia benar-benar sehat," imbuhnya.

Baca juga: Studi Terbaru: Sekitar 3 Warga AS Hasilkan Emisi Karbon yang Bisa Membunuh 1 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com