Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/10/2021, 11:03 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KONGSBERG, KOMPAS.com - Polisi Norwegia pada Senin (18/10/2021) mengatakan, pelaku serangan yang menwaskan lima korban pekan lalu bukan memakai busur dan anak panah, melainkan benda tajam.

"Pada titik tertentu, dia membuang atau kehilangan busur dan anak panahnya," kata inspektur polisi Per Thomas Omholt kepada wartawan, dikutip dari AFP.

Dia mengatakan saat serangan terjadi pada Rabu (13/10/2021), tersangka membunuh lima orang dengan benda tajam baik di rumah pribadi maupun di tempat umum.

Baca juga: Bersenjatakan Busur dan Panah, Pria Norwegia Bunuh 5 Orang

Polisi, yang sebelumnya mengatakan bahwa tersangka Espen Andersen Brathen dipersenjatai dengan busur dan anak panah serta dua senjata lainnya, tidak merinci senjata tajam itu, tetapi menambahkan bahwa mereka masih mewawancarai para saksi.

"Semuanya menunjuk pada korban-korban yang dipilih secara acak," lanjut Omholt.

Menurut polisi, lebih dari 10 orang juga ditembak dengan panah pada awal serangan, tetapi tidak ada yang tewas dengan senjata itu.

Selama interogasi polisi, Brathen mengakui pembunuhan dan melukai tiga lainnya.

Warga negara Denmark berusia 37 tahun tersebut secara terbuka mengumumkan bahwa dia baru pindah agama, dan awalnya polisi mengkhawatirkan dia terkena radikalisasi.

Brathen kemudian ditahan di fasilitas medis sambil menunggu evaluasi psikiatris, yang diperlukan untuk menentukan apakah dia dapat dimintai pertanggungjawaban secara hukum atas tindakannya.

"Mengenai motif, penyakit tetap menjadi hipotesis utama," tambah Omholt.

Pada Sabtu, polisi mengumumkan identitas lima korban yang terdiri dari empat perempuan dan satu pria, yaitu Andrea Meyer (52), Hanne Merethe Englund (56), Liv Berit Borge (75), Gunnar Erling Sauve (75), dan Gun Marith Madsen (78).

Baca juga: 5 Orang Tewas Dipanah di Norwegia, Tersangka Ditangkap, Ada Kemungkinan Teroris

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Simpang Siur Hubungan Kanada-India Pascapembunuhan Singh Nijjar

Simpang Siur Hubungan Kanada-India Pascapembunuhan Singh Nijjar

Global
Perkampungan Ilegal WNI di Malaysia Digerebek, Penduduk Nekat Kabur Turuni Lereng Curam

Perkampungan Ilegal WNI di Malaysia Digerebek, Penduduk Nekat Kabur Turuni Lereng Curam

Global
Menimbang Legasi Lee Kuan Yew

Menimbang Legasi Lee Kuan Yew

Global
Kiprah Raja Media Rupert Murdoch yang Mundur dari Fox News Corp

Kiprah Raja Media Rupert Murdoch yang Mundur dari Fox News Corp

Global
Pakistan Jadwalkan Pemilihan Umum Parlemen Januari Mendatang

Pakistan Jadwalkan Pemilihan Umum Parlemen Januari Mendatang

Global
AS Hidupkan Kembali Program Mata-mata Kapal Selam Canggih Era Perang Dingin

AS Hidupkan Kembali Program Mata-mata Kapal Selam Canggih Era Perang Dingin

Global
Biden Jabat Tangan Zelensky, Yakinkan AS Akan Terus di Pihak Ukraina

Biden Jabat Tangan Zelensky, Yakinkan AS Akan Terus di Pihak Ukraina

Global
Rangkuman Hari ke-575 Serangan Rusia ke Ukraina: Bombardir Pesawat Tak Berawak di Kilang Kremenchuk | Rusia Tembaki Kota Toretsk

Rangkuman Hari ke-575 Serangan Rusia ke Ukraina: Bombardir Pesawat Tak Berawak di Kilang Kremenchuk | Rusia Tembaki Kota Toretsk

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden El Salvador Tak Peduli Kritik Babat Geng Kriminal | Singapura Waspadai Malware M-Banking

[POPULER GLOBAL] Presiden El Salvador Tak Peduli Kritik Babat Geng Kriminal | Singapura Waspadai Malware M-Banking

Global
Listrik Kota Montana Padam 2 Hari, Ternyata Disebabkan Ulah Tupai

Listrik Kota Montana Padam 2 Hari, Ternyata Disebabkan Ulah Tupai

Global
Alasan Polandia Tak Akan Lagi Pasok Senjata ke Ukraina

Alasan Polandia Tak Akan Lagi Pasok Senjata ke Ukraina

Global
Sekjen PBB: Krisis Iklim Telah Membuka Pintu Neraka

Sekjen PBB: Krisis Iklim Telah Membuka Pintu Neraka

Global
Al Quran Berbahasa Mandarin dan Rencana China Sinifikasi Islam

Al Quran Berbahasa Mandarin dan Rencana China Sinifikasi Islam

Global
Putra Warren Buffet: Dukungan Barat pada Ukraina Akan Kian Melemah

Putra Warren Buffet: Dukungan Barat pada Ukraina Akan Kian Melemah

Global
Presiden El Salvador Tak Peduli Dikritik Langgar HAM, Terus Babat Habis Geng Kriminal

Presiden El Salvador Tak Peduli Dikritik Langgar HAM, Terus Babat Habis Geng Kriminal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com