CARDIFF, KOMPAS.com - David Henderson (66) mengaku bersalah atas tuduhan yang terkait dengan kematian pesepak bola Argentina, Emiliano Sala, yang tewas dalam kecelakaan pesawat ringan pada 2019.
Laporan tersebut diumumkan oleh pengadilan Inggris setelah sesi dengar pendapat di sidang pada Senin (18/10/2021) yang diberitakan AFP.
Henderson mengakui satu tuduhan mencoba mengeluarkan penumpang tanpa izin atau otorisasi yang sah, sebelum persidangan di Cardiff.
Baca juga: Babak Baru Emiliano Sala, FIFA Minta Cardiff Bayar Nantes Rp 93 Miliar
Tuduhan itu biasanya menyangkut operator bisnis yang gagal memperoleh lisensi layak untuk menyewa pesawat secara komersial.
Dia akan diadili dengan tuduhan terpisah membahayakan keselamatan pesawat terbang, yang dibantahnya. Setelah pemilihan juri, kasus itu ditunda hingga Selasa sore (19/10/2021).
Henderson, yang didakwa dengan kedua pelanggaran tahun lalu, diduga mengatur penerbangan untuk membawa Sala, mantan penyerang Nantes dari Perancis ke Cardiff, untuk memulai latihan perdananya dengan klub yang saat itu berada di Liga Premier Inggris.
Namun, pesawat jatuh ke laut dekat pulau Guernsey di Channel, menewaskan Emiliano Sala (28) dan pilot David Ibbotson (59).
Pada sidang pengadilan sebelumnya, dituduh bahwa Ibbotson tidak memiliki izin menerbangkan pesawat secara komersial, dan ia tak lagi memiliki sertifikasi untuk menerbangkan pesawat Piper Malibu yang jatuh itu.
Emiliano Sala memecahkan rekor transfer termahal Cardiff City dengan biaya 15 juta pounds, yang disepakati dengan Nantes saat bursa transfer Januari.
Setelah melakukan perjalanan ke Cardiff untuk menyelesaikan kesepakatan, Sala kembali ke Perancis guna mengumpulkan barang-barang dan mengucapkan selamat tinggal kepada rekan-rekan setimnya di Nantes.
Dalam penerbangan balik ke ibu kota Wales pada 21 Januari, untuk menjalani sesi latihan perdananya, pesawat itu jatuh.
Baca juga: Hormati Emiliano Sala, Nantes Pensiunkan Kostum Nomor 9
Pencarian awal untuk Emiliano Sala dan pilot David Ibbotson dihentikan beberapa hari setelah pesawat bermesin tunggal itu hilang.
Namun, upaya penggalangan dana yang didukung oleh ribuan donasi, termasuk dari bintang sepak bola Lionel Messi dan Kylian Mbappe, membantu membuka pencarian pribadi.
Pencarian itu akhirnya menemukan tubuh Sala pulih di reruntuhan pada Februari 2019, tetapi tubuh Ibbotson belum ditemukan.
Selang dua bulan setelah jasad Emiliano Sala ditemukan, ayahnya, Horacio Sala, meninggal karena serangan jantung di Argentina.
Penyelidik kecelakaan udara Inggris pada Maret 2020 menyimpulkan, Ibbotson tidak memiliki lisensi untuk menerbangkan pesawat, atau terbang di malam hari dan dia kehilangan kendali lalu terbang terlalu cepat saat mencoba menghindari cuaca buruk.
Kantor Cabang Investigasi Kecelakaan Udara Inggris mengatakan, pilot dan Emiliano Sala keracunan karbon monoksida sebelum kecelakaan itu.
Baca juga: Setelah 3 Bulan Kepergian Emiliano Sala, Ayahnya Meninggal
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.