NEW DELHI, KOMPAS.com – Ketua Menteri New Delhi di India, Arvind Kejriwal, memperingatkan mengenai krisis energi listrik karena menipisnya pasokan batu bara.
Beberapa wilayah di India, terutama di bagian timur dan utara, telah mengalami pemadaman listrik sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu (9/10/2021).
Kejriwal mendesak pemerintah federal India untuk mengalokasikan lebih banyak batu bara dan gas bagi pembangkit listrik yang memasok ibu kota.
Baca juga: Anak Menteri India Keseret Insiden Kematian Para Petani di Lakhimpur Kheri
Pasalnya, saat ini kebanyak pembangkit listrik memiliki stok batu bara yang akan habis dalam hitungan hari.
“Delhi bisa menghadapi krisis listrik. Saya secara pribadi mengawasi situasi dengan cermat,” kata Kejriwal di Twitter.
Sementara itu, harga bahan bakar fosil di tataran global tengah melonjak drastis. Di sisi lain, harga batu bara dalam negeri tidak terlalu melonjak.
Kesenjangan harga yang melebar antara harga dalam negeri yang lebih rendah daripada harga global membuat impor batu bara tidak menarik.
Baca juga: Diterpa Krisis Energi, Inggris Mantap Enyahkan Energi Fosil Mulai 2035
Kondisi tersebut membuat pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di India berebut untuk mengamankan pasokan batu bara dalam negeri meski stoknya mencapai tingkat yang sangat rendah.
India memiliki 135 PLTU batu bara dan berkontribusi sekitar 70 persen dari produksi listrik negara sebagaimana dilansir Reuters.
Pada Jumat (8/10/2021), Reuters melaporkan separuh dari total PLTU batu bara tersebut memiliki stok bahan bakar yang akan habis dalam kurun waktu kurang dari tiga hari.
Kejriwal juga menulis surat kepada Perdana Menteri India Narendra Modi.
Baca juga: Dilanda Krisis Energi, Uni Eropa Desak Negara Anggota Beri Bantuan ke Warga
Dalam surat tersebut, Kejriwal melaporkan bahwa kekurangan pasokan batu bara terus berlanjut selama tiga bulan berturut-turut.
Hal tersebut menambah tekanan pada pembangkit listrik tenaga gas yang mana juga tidak memliki stok bahan bakar yang memadai.
Namun, pemerintah federal India meyakinkan masyarakat bahwa pasokan listrik akan cukup untuk mereka.
Setelah India dihantam gelombang kedua Covid-19 yang mengerikan, sektor industri mulai bangkit dan mendorong lonjakan permintaan energi listrik.
Hal tersebut lantas mendorong konsumsi batu bara karena mayoritas pembangkit listrik di India adalah PLTU baru bara.
Baca juga: Batu Bara Langka, India Dihantui Krisis Energi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.