Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelitian Perancis: Covid-19 Tidak Berasal dari Gua Kelelawar China

Kompas.com - 09/10/2021, 18:44 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

PARIS, KOMPAS.com - Sebuah penelitian Perancis mengklaim bahwa Covid-19 tidak berasal dari gua kelelawar China yang kemudian disebut bocor dari laboratorium Wuhan.

Gua Mojiang telah disebut-sebut sebagai kemungkinan tempat lahirnya Covid-19, setelah muncul 6 penambang yang terserang penyakit mirip flu misterius pada 2012.

Para peneliti dari Institut Virologi Wuhan (WIV) yang dikirim pada saat itu untuk mengambil sampel kelelawar dan dibawa kembali ke lab sejauh 1.000 mil.

Baca juga: Indonesia Urutan Teratas Se-Asia Tenggara dalam Pemulihan Covid-19

Salah satu virus yang mereka kumpulkan adalah kerabat terdekat yang diketahui penyebab Covid-19, hampir 97 persen susunan genetiknya sama.

Pendukung teori kebocoran laboratorium percaya bahwa para penambang terinfeksi virus versi awal Covid atau bahwa patogen penyebab pandemi adalah hasil eksperimen pada virus yang dikirim kembali ke Wuhan.

Namun, para peneliti Perancis sekarang mengatakan tidak ada yang benar dari teori itu setelah dilakukannya studi retrospektif terhadap laporan medis para penambang pada saat itu, seperti yang dilansir dari Daily Mail pada Jumat (8/10/2021).

Retrodpektif merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif dengan melihat ke belakang.

Para peneliti Perancis tersebut mengatakan bahwa gejala medis yang dialami para penambang terlalu berbeda untuk menjadi Covid.

Baca juga: Dihantam Gelombang Ke-6 Covid-19, Singapura Target Capai New Normal dalam 3-6 Bulan

Lalu, yang perlu dipertanyakan adalah mengapa tidak ada staf rumah sakit atau orang yang kontak dekat dengan para penambang ikut jatuh sakit.

"Orang juga harus bertanya-tanya mengapa virus yang membunuh lebih dari 4 juta dan menginfeksi lebih dari 200 juta dalam 18 bulan tidak menyebabkan penyakit apa pun dalam 7 tahun, dari 2012 hingga 2019," tulis para peneliti Perancis tersebut.

Mereka menambahkan bahwa RATG13, virus yang sangat mirip dengan Covid, dan ditemukan pada kelelawar di Mojiang, tidak mampu menginfeksi manusia.

Selain itu, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa mengutak-atiknya virus di laboratorium dapat memberikannya kemampuan untuk menjadi wabah Covid-19 itu.

Namun disebutkan bahwa salah satu ilmuwan utama di balik studi Perancis terbaru ini memiliki hubungan dengan laboratorium di Wuhan, sehingga menimbulkan kemungkinan konflik kepentingan.

Baca juga: Covid-19 Rusia Kembali Catat Angka Kematian Tertinggi, Ambulans Mengekor di Rumah Sakit

Enam penambang gua

Enam penambang yang terkena pneumonia misterius sebelumnya dikirim ke gua di Mojiang untuk membersihkan guano kelelawar pada April 2012.

Para penambang itu berusia antara 30 dan 63 tahun. Tiga di antaranya meninggal akibat infeksi virus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com