Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Seperti “Karakter James Bond”, Mantan Tentara Inggris Ditahan dan Dipukuli Taliban

Kompas.com - 07/10/2021, 21:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

DOHA, KOMPAS.com - Seorang mantan tentara Inggris menjadi sasaran pemukulan di penjara Afghanistan yang “seperti Teluk Guantanamo”, tempatnya ditahan selama berminggu-minggu karena Taliban mengira dia seperti “karakter James Bond”.

Ben Slater, 37 tahun, ditahan oleh Taliban bulan lalu ketika mencoba membantu staf Afghanistannya melarikan diri dari negara itu. Dia menghabiskan beberapa minggu di penjara karena dicurigai sebagai mata-mata Inggris.

Baca juga: Cerita Pengalaman Kerja Mata-mata Inggris, Apakah seperti James Bond?

Melansir Daily Mail pada Rabu (6/10/2021), mantan tentara, yang menjalankan rantai LSM di Afghanistan, mengalami pemukulan dan dijebloskan ke sel isolasi. Dia lalu ditempatkan bersama tokoh-tokoh ISIS selama cobaan itu.

Taliban berkuasa pada 15 Agustus setelah serangan kilat yang bertepatan dengan penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) di Afghanistan.

Dua minggu setelah pengambilalihan mereka, adegan kacau terlihat ketika pasukan Inggris dan AS terbang untuk membantu mengevakuasi warga negara. Ribuan warga Afghanistan yang putus asa membanjiri bandara dan memohon untuk perjalanan yang aman.

Slater, mantan anggota Polisi Militer Kerajaan Inggris, dipukuli oleh penjaga penjara karena Taliban yakin dia seperti “karakter James Bond”, yang bekerja untuk MI5, katanya kepada Sky News.

“Saya kehilangan semua hak dan martabat saya selama beberapa minggu,” tambahnya.

Baca juga: Memo Rahasia CIA: Iran dan China Telah Mengeksekusi Banyak Informan AS

Dia menggambarkan kondisinya selama cobaan yang sangat mengerikan, benar-benar terisolasi, dan menderita beberapa pemukulan.

Karena Taliban percaya bahwa dia adalah mata-mata Inggris, dia menjadi sasaran perlakuan kasar. Tetapi kondisinya membaik setelah kelompok itu menyadari bahwa mereka salah.

Slater mengatakan penjara itu “setara” dengan Teluk Guantanamo, dengan sel-selnya penuh sesak dan panas.

Pria berusia 37 tahun itu ditangkap ketika mencoba mengamankan jalan untuk 50 stafnya di Nomad Concepts Group, melewati perbatasan darat.

Misi penyelamatan itu dilakukan, setelah dia gagal mengamankan tempat bagi mereka dan keluarga mereka di angkutan udara Inggris dalam evakuasi dari bandara Kabul.

Namun, misinya kembali gagal setelah dia dan stafnya ditolak di perbatasan darat. Tidak jelas negara mana yang coba dilintasinya.

Baca juga: Diam-diam Bekerja sebagai Perwira Intelijen, Delapan Anggota Misi Rusia untuk NATO Diusir

Slater akhirnya dievakuasi dengan penerbangan khusus dari Kabul ke ibukota Qatar, Doha pada Selasa (5/10/2021).

Dia menggunakan penerbangan yang diatur oleh pemerintah Qatar, untuk Perwakilan Tinggi Perdana Menteri dalam Transisi Afghanistan Simon Gass, dan Dr Martin Longden Kuasa Usaha dari Misi Inggris ke Afghanistan.

Tidak segera jelas apakah staf Slater dievakuasi bersamanya.

Dia memuji Kementerian Luar Negeri Inggris atas peran mereka mengamankan perjalanannya keluar dari Afghanistan, dan meminta masyarakat internasional untuk membantu evakuasi lebih lanjut.

Dia juga memuji Duta Besar Inggris, Simon Gass, dan wakil duta besar untuk Afghanistan atas “rencana yang sangat kreatif” mereka untuk mengeluarkannya dari Kabul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com