Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selandia Baru Menyerah Kejar Strategi 0 Kasus Covid-19, Ini Alasannya...

Kompas.com - 06/10/2021, 10:16 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN

WELLINGTON, KOMPAS.com - Pemerintah Selandia Baru menyatakan, mereka akan menanggalkan strategi nol kasus Covid-19 karena merebaknya varian Delta.

Berdasarkan data dari Universitas Johns Hopkins, "Negeri Kiwi" melaporkan 4.409 kasus virus corona dan 27 kematian.

Tetapi pada Agustus, tetangga Australia itu kembali mengalami lonjakan kasus, membuat kota Auckland berada dalam lockdown panjang.

Baca juga: “17 Hari di Neraka”, Keluarga Selandia Baru Ditemukan Kembali Setelah Lenyap Secara Misterius

Meski sudah enam pekan menerapkan karantina wilayah, pada Selasa (5/10/2021), mereka masih melaporkan 24 kasus Covid-19 baru, kebanyakan ditemukan di Auckland.

Dalam konferensi pers, Perdana Menteri Jacinda Ardern menyebut varian Delta seperti tentakel yang sulit untuk dilepas.

"Patut dicatat, sebelumnya kami bisa mengendalikan sebagian besar wabah. Tapi seperti yang Anda lihat, Delta membuat nola kasus sulit dicapai," ujar dia.

Ardern menekankan, periode pembatasan ketat yang dia terapkan tidak lagi bisa mengurangi angka infeksi Covid-19.

PM Selandia Baru sejak 2017 tersebut menerangkan, transisi hidup bersama virus sudah direncanakan oleh pemerintahannya.

Tetapi seperti diberitakan CNN, varian Delta menyebabkan mereka harus mempercepat pelaksanaan kebijakan itu.

Baca juga: Polisi Selandia Baru Tangkap Dua Pria yang Borong Makanan KFC Tengah Malam

Meski begitu, Ardern tidak memberi penjelasan gamblang kapan mereka akan beralih dari strategi nol kasus virus corona.

"Kami membutuhkan lebih banyak orang yang telah divaksinasi, menjangkah lebih banyak kawasan pinggiran dan kelompok umur," kata dia.

Kementerian kesehatan menyatakan, sebanyak 49 persen populasi sudah divaksin penuh, dengan 79 persen mendapatkan dosis pertama.

Ardern melanjutkan, publik membutuhkan sertifikat telah divaksin jika ingin mengakses konser musik atau perkumpulan jumlah besar mulai November.

"Jika kalian sudah memesan liburan musim panas, inilah saatnya kalian berangkat dan divaksin," tegas Ardern.

Baca juga: Salah Satu Bunga Terlangka di Dunia, Hanya Tumbuh di Inggris dan Selandia Baru

Selandia Baru menjadi negara terbaru di dunia yang mulai membuka peluang untuk "hidup berdampingan" bersama corona.

PM Australia Scott Morrison pada Agustus berujar, negaranya akan melonggarkan pembatasan begitu vaksinasi mencapai 80 persen.

Pekan lalu, dia mengumumkan peta strategi untuk membuka kembali perbatasan bagi warga yang sudah divaksin mulai November.

Sementara itu, penerbangan internasional untuk yang bukan warga "Negeri Kanguru" kemungkinan masih ditutup hingga tahun depan.

Ardern melanjutkan, dia tidak menyesal memberlakukan strategi nol kasus Covid-19 selama 18 bulan terakhir karena terbukti menyelamatkan banyak nyawa.

"Kebijakan eliminasi saat itu diperlukan karena kami belum menerapkan vaksinasi. Kini kami sudah mempunyainya," paparnya.

Baca juga: Kapal Selam Nuklir Baru Australia Akan Dilarang Masuk Perairan Selandia Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com