Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Pemerintahan Inggris dan Taliban Adakan Pertemuan di Kabul Bicarakan Isu-isu Penting

Kompas.com - 06/10/2021, 07:38 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

LONDON, KOMPAS.com - Utusan khusus Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengadakan pertemuan dengan pejabat pemerintahan Taliban di Kabul, Afghanistan, untuk bahas isu-isu penting.

Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan bahwa Simon Gass telah bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Afghanistan Abdul Ghani Baradar dan Abdul Salam Hanafi pada Selasa (5/10/2021).

Dalam pertemuan antara pejabat pemerintahan Inggris dan Taliban, Simon Gass didampingi dengan duta Misi Inggris untuk Afghanistan di Doha.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Taliban Berhenti Bayar Listrik | Majikan Tuntut Pengasuh Anak Rp 4,3 Juta

Pertemuan tersebut membahas isu-isu penting, seperti bagaimana Inggris dapat membantu Afghanistan menangani krisis kemanusiaan yang mendalam, terorisme, dan kebutuhan keamanan perjalanan untuk meninggalkan negara tersebut.

"Mereka juga membahas tentang perlakuan terhadap minoritas serta hak-hak wanita dan anak perempuan," ujar juru bicara pemerintahan Inggris, seperti dilansir Al Jazeera pada Selasa (5/10/2021).

"Pemerintah (Inggris) terus melakukan semua yang bisa dilakukan untuk memastikan keamanan perjalanan bagi mereka yang ingin keluar (dari Afghanistan), dan berkomitmen untuk mendukung masyarakat Afghanistan," terangnya.

Abdul Qahar Balkhi, juru bicara Kementerian Luar Negeri pemerintahan Taliban, mengatakan, pertemuan tersebut "fokus pada detail diskusi tentang kajian hubungan diplomatik antara kedua negara".

Baca juga: Tentang Taliban, Perempuan Afghanistan Nekad Kembali Kerja, Sekolah dan Turun ke Jalan

Balkhi menambahkan bahwa Kementerian Luar Negeri Afghanistan ingin Inggris untuk "memulai lembaran baru membangun hubungan".

Reporter Al Jazeera Stefanie Dekker melaporkan dari Kabul bahwa pertemuan antara pejabat pemerintahan Inggris dan Taliban itu memiliki arti "penting" karena sekarang ada "komunikasi terbuka".

“Saya pikir inilah yang dilakukan komunitas internasional, menggunakan fakta pengakuan internasional terhadap Taliban sebagai badan hukum resmi negara ini," kata Dekker dalam laporan Al Jazeera.

Pertemuan pejabat pemerintahan Inggris dan Taliban merupakan pendekatan diplomasi penting "untuk mencoba menekan kelompok itu (Taliban) agar mematuhi norma-norma tertentu yang mereka lihat,” lanjutnya.

Taliban saat ini mencari legitimasi internasional untuk bisa diakui sebagai pemerintahan yang berkuasa di Afghanisitan.

Baca juga: Taliban Berhenti Bayar Listrik, Afghanistan Terancam Kembali ke Abad Kegelapan

Sehingga, pemerintahan Taliban membutuhkan jutaan dollar AS dana untuk membantu memajukan negara Afghanistan yang dikuasainya sejak Agustus.

Situasi ekonomi Afghanistan saat ini mengerikan, disertai kekhawatiran tentang kekeringan dan kelaparan.

Namun, pertemuan antara Simon Gass dengan Abdul Ghani Baradar dan Abdul Salam Hanafi pada Selasa (5/10/2021) bukan isyarat resmi Pemerintah Inggris mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan.

“Apa yang Anda lihat adalah politik,” kata Dekker.

“Saya tidak berpikir itu berarti mereka hampir secara resmi mengakui mereka sebagai pemerintah, tetapi dialog sedang berlangsung,” pungkasnya dari Kabul.

Baca juga: Taliban Tangkap Pemimpin ISIS-K Setelah Ledakan Bom di Masjid Kabul

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com