LONDON, KOMPAS.com - Seorang akademisi ditangkap dengan gambar pelecehan anak setelah membeli boneka seks anak dari China, yang tampak seperti mantan pacarnya.
Profesional teknologi Malcolm Young masuk dalam radar Polisi Northumbria ketika ia mencoba mengimpor boneka berdada rata setinggi 3 kaki 2 (kurang lebih 1 meter), dengan pakaian dan aksesori, pada 2017.
Baca juga: POPULER GLOBAL: Keluarga Yahudi Dilindungi Hitler | Sepasang Gorila Oral Seks
Barang yang dibeli pria berusia 61 tahun itu dicegat oleh pejabat Pasukan Perbatasan, yang memberi tahu detektif tentang kekhawatiran mereka tentang paket itu.
Petugas mengunjungi rumah Young di daerah East Woodburn di Northumberland, untuk menanyainya tentang boneka itu dan menyita komputer beserta teleponnya.
Profesor itu diperiksa dan petugas menemukan gambar anak-anak yang tidak senonoh di komputernya yang coba dihapus oleh Young.
Young, dari East Woodburn, Northumberland, didakwa dengan empat tuduhan, yaitu membuat gambar tidak senonoh anak-anak dan satu tuduhan penggelapan pajak, mengenai boneka itu.
Dia menyangkal kesalahannya dan mencoba meyakinkan juri di Newcastle Crown Court bahwa dia membeli boneka kecil itu, bukan karena kemiripannya dengan anak kecil, tetapi karena mirip dengan tipe tubuh wanita atletis.
Jaksa Graham O'Sullivan mengatakan kepada pengadilan: "Dia mengatakan dia telah memesan boneka yang terlihat seperti mantan pacar, bahwa dia telah membatalkannya, dan tidak memesan boneka seks anak."
Baca juga: Kisah Misteri “Torso Adam”, Kasus Ritual Brutal yang Sisakan Potongan Jasad di Sungai Thames
Young juga mengeklaim gambar yang dihapus yang ditemukan di perangkatnya bukan miliknya, tetapi mungkin dibuat oleh orang-orang yang mengunjungi rumahnya saat menghadiri pesta.
Setelah persidangan selama delapan hari, juri memutuskan Young bersalah atas semua lima tuduhan.
Pengadilan mendengar dakwaan terkait dengan satu gambar Kategori A, yang paling serius, dua Kategori B dan 35 Kategori C.
Dia dijatuhi hukuman 18 bulan penjara, diskors selama dua tahun, dan diperintahkan untuk melakukan rehabilitasi, dan telah dikenai Perintah Pencegahan Kejahatan Seksual.
Juga, dia harus membayar biaya penuntutan 9.480 poundsterling (Rp 135 juta).
Daily Mail melaporkan dalam sidang hukumannya pada ini, Christopher Knox, pembela Young mengatakan profesor itu tinggal di Spanyol, memiliki kapal di sana, dan menghasilkan uang melalui industri teknologi.
“Dia memiliki karier yang sangat sukses yang telah hancur total. Dia tidak akan bisa dipekerjakan oleh siapa pun lagi di bidang yang dia kuasai,” ujarnya