Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelelawar Pembawa Virus Mirip Penyebab Covid-19 Ditemukan di Laos

Kompas.com - 23/09/2021, 12:43 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Para peneliti dari Institut Pasteur Perancis dan Universitas Laos menemukan kelelawar yang membawa virus mirip penyebab Covid-19 di gua-gua Laos.

Menurut para ahli, virus yang dimiliki kelelawar itu berpotensi menginfeksi manusia secara langsung.

Temuan ini menjadi petunjuk lain tentang asal-usul virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.

Baca juga: Usut Asal Covid-19, Wanita kelelawar China Bersedia Diperiksa WHO

Para peneliti tersebut mengatakan, temuan mereka menunjukkan bahwa virus yang secara genetik dekat dengan virus SARS-CoV-2 ada di antara spesies kelelawar di gua batu kapur Laos utara, yang bertetangga dengan China.

Dari virus yang mereka identifikasi di antara ratusan kelelawar yang diuji di provinsi Vientiane, tiga ditemukan sangat mirip dengan virus penyebab Covid-19, terutama dalam mekanisme penularan pada sel manusia.

"Idenya adalah mencoba mengidentifikasi asal mula pandemi ini," kata Marc Eloit, yang memimpin laboratorium penemuan patogen Institut Pasteur, kepada AFP.

Eloit, yang timnya menganalisis sampel yang dikumpulkan, berkata bahwa masih ada perbedaan utama antara virus yang ditemukan itu dan SARS-CoV-2.

Namun, dia menyatakan, pekerjaan itu adalah langkah maju yang besar dalam mengidentifikasi asal mula pandemi Covid-19, serta mengusut teori bahwa virus corona yang menyebar ke seluruh dunia bermula dari kelelawar hidup.

Baca juga: Ditemukan Virus Corona pada Kelelawar yang Ditangkap pada 2010 di Kamboja

Para penulis penelitian, yang makalahnya telah diserahkan ke Nature untuk tinjauan sejawat, memperingatkan bahwa temuan mereka menunjukkan virus baru ini tampaknya memiliki potensi yang sama untuk menginfeksi manusia dengan strain awal SARS-CoV-2.

"Orang-orang yang bekerja di gua, seperti pengumpul guano, atau komunitas religius pertapa tertentu yang menghabiskan waktu di dalam atau sangat dekat dengan gua, serta turis yang mengunjungi gua, sangat berisiko terpapar," kata para penulis.

Ilustrasi kelelawarShutterstock Ilustrasi kelelawar
Bagaimana dengan teori Covid-19 berasal dari lab Wuhan?

Pakar internasional yang dikirim ke China oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Januari menyimpulkan, kemungkinan besar virus SARS-CoV-2 melompat dari kelelawar ke manusia melalui hewan perantara.

Hipotesis lainnya bahwa virus corona bocor dari laboratorium seperti institut virologi Wuhan dianggap sangat tidak mungkin, meskipun belum dikesampingkan.

Martin Hibbert, Profesor Emerging Infectious Disease di London School of Hygiene and Tropical Medicine - yang tidak terlibat dalam penelitian Laos - mengatakan, virus yang paling dekat hubungannya ditemukan mampu menginfeksi sel manusia semudah seperti SARS-CoV-2, dan karena itu mungkin bisa menginfeksi manusia.

Namun dia menekankan, virus itu bukan asal muasal dari strain pandemi.

Baca juga: Lab di Wuhan Punya 3 Jenis Virus Corona dari Kelelawar

Penulis studi Laos, yang telah diunggah di situs Research Square, mengatakan hasil mereka menunjukkan pandemi virus corona berpotensi berevolusi melalui pencampuran antara virus yang berbeda dan spesies kelelawar.

James Wood, Kepala Departemen Kedokteran Hewan di University of Cambridge - yang juga tidak terlibat dalam penelitian - mengatakan, hal itu menunjukkan rekombinasi antara virus yang berbeda kemungkinan terlibat, daripada evolusi sederhana dari satu jenis ke jenis lainnya dalam jangka panjang.

Dalam komentarnya kepada Science Media Center, dia mengatakan ini tidak hanya menekankan kemungkinan peran yang dimainkan oleh kelelawar dan mungkin hewan lain yang hidup berdekatan, tetapi juga menunjukkan risiko yang perdagangan satwa liar hidup.

Pasar ia katakan dapat membantu mendorong penularan lintas spesies.

Baca juga: Kelelawar Tidak Seharusnya Disalahkan Terkait Covid-19, Ini Sebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com