Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Pakistan: Melarang Gadis Afghanistan ke Sekolah Tidak Islami

Kompas.com - 22/09/2021, 21:10 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menyatakan, melarang gadis Afghanistan ke sekolah adalah tindakan yang tidak Islami.

Dalam wawancara dengan BBC, Khan menuturkan pihaknya mengajukan syarat ke Taliban jika ingin pemerintahannya diakui.

Khan meminta supaya pemerintahan baru yang dipimpin milisi supaya inklusif dan menghormati hak asasi manusia.

Baca juga: Pemimpin Perlawanan Anti-Taliban Lari ke Tajikistan Setelah Taliban Kuasai Lembah Panjshir

Dia juga meminta agar milisi tidak menggunakan Afghanistan sebagai rumah bagi teroris yang hendak mengancam keamanan Pakistan.

Ucapan Khan terlontar setelah pada pekan lalu, Taliban melarang gadis usia SMP untuk kembali ke sekolah.

Berdasarkan aturan yang dibuat kementerian pendidikan, hanya murid putra dan guru pria yang diperbolehkan bersekolah.

Dilansir Rabu (22/9/2021), Khan meyakini milisi akan segera memperbolehkan para gadis untuk mengenyam pendidikan.

"Pendapat bahwa perempuan tidak boleh berpendidikan itu bukanlah Islam. Tidak ada hubungannya dengan agama," kata dia.

Adapun setelah mendapat kecaman internasional, milisi menyatakan mereka akan segera mengizinkan wanita bersekolah.

Juru bicara Zabihullah Mujahid pada Selasa (21/9/2021) berkata, mereka masih merumuskan kebijakan agar wanita bisa kembali sekolah atau bekerja.

"Butuh waktu bagaimana merumuskan kebijakan untuk pekerjaan dan pendidikan. Karena aturan sudah berubah lewat sistem Islam," kata dia.

PM Pakistan sejak 2018 tersebut meminta kepada dunia untuk memberikan Taliban waktu mendapatkan pengakuan mereka.

Khan menegaskan, bisa atau tidaknya negaranya mengakui pemerintahan baru Afghanistan bergantung juga dengan tetangganya.

"Seluruh negara tetangga akan menyoroti bersama perkembangan mereka. Diakui atau tidak itu keputusan kolektif," ujar dia.

Baca juga: Amir Qatar Ingatkan Para Pemimpin Dunia tentang Pentingnya Melanjutkan Dialog Damai dengan Taliban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com