Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Perlawanan Anti-Taliban Lari ke Tajikistan Setelah Taliban Kuasai Lembah Panjshir

Kompas.com - 22/09/2021, 20:52 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Saleh, pernah bekerja sebagai ajudan Ahmad Shah Massoud dan menjabat bertahun-tahun di posisi senior pemerintah Afghanistan yang didukung AS.

Dalam kicauan di Twitter bulan lalu, dia mengaku sebagai penerus sah mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, mengutip keputusan Ghani untuk melarikan diri ke Uni Emirat Arab.

“Sesuai dengan konstitusi Afghanistan, dalam ketidakhadiran, pelarian, pengunduran diri, atau kematian Presiden, FVP (Wakil Presiden Pertama( menjadi Presiden sementara,” cuit Saleh pada 16 Agustus, sehari setelah Taliban menguasai Kabul.

"Saya saat ini berada di dalam negara saya dan saya adalah mengambil alih posisi Presiden dengan sah."

Pada Agustus, tokoh Republik AS terkemuka seperti Graham dan Mike Waltz meminta pemerintahan Biden mengakui Saleh dan Massoud, sebagai “perwakilan pemerintah yang sah” dari Afghanistan.

"Kami akan kembali ke Afghanistan," kata Graham kepada BBC awal bulan ini. “Kami harus melakukannya karena ancaman (teror) akan sangat besar.”

Baca juga: Taliban Umumkan Pejabat Pemerintahannya, Lagi-lagi Tak Ada Perempuan

AS telah lama mendukung kelompok oposisi di Afghanistan, dengan peran CIA dalam mempersenjatai mujahidin Afghanistan untuk melawan Soviet di bawah Presiden Ronald Reagan.

Ahmad Shah Massoud, seorang komandan perlawanan legendaris, menerima dana CIA di bawah Reagan dan pemerintahan AS berikutnya. Milisinya menggulingkan Soviet dari Kabul dan kemudian memimpin oposisi terhadap Taliban.

Massoud dibunuh oleh operasi Al-Qaeda dua hari sebelum serangan 9/11.

Tidak jelas apakah Ahmad Massoud dan Front Perlawanan Nasionalnya akan mendapat dukungan dari AS atau pemerintah Barat lainnya kali ini.

Prospek perlawanan tampak suram, dengan New York Times melaporkan pekan lalu bahwa "pertempuran sebagian besar telah berhenti" di provinsi Panjshir, dan bahwa "perlawanan yang tersisa tampaknya terbatas di daerah pegunungan."

Baca juga: Pegawai Afghanistan Berbulan-bulan Tak Gajian, Ini Janji Taliban

Meskipun badan-badan intelijen Barat belum secara resmi bekerja sama dengan Massoud, mereka dilaporkan telah mengadakan pertemuan informal.

Ada juga banyak kemungkinan bagi kelompok-kelompok oposisi yang melarikan diri ke negara-negara tetangga, untuk merencanakan kepulangan mereka pada akhirnya. Itu terjadi paling baru pada 2001, ketika Taliban menghilang ke Pakistan dan Iran untuk membentuk kelompoknya kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com