Saleh, pernah bekerja sebagai ajudan Ahmad Shah Massoud dan menjabat bertahun-tahun di posisi senior pemerintah Afghanistan yang didukung AS.
Dalam kicauan di Twitter bulan lalu, dia mengaku sebagai penerus sah mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, mengutip keputusan Ghani untuk melarikan diri ke Uni Emirat Arab.
“Sesuai dengan konstitusi Afghanistan, dalam ketidakhadiran, pelarian, pengunduran diri, atau kematian Presiden, FVP (Wakil Presiden Pertama( menjadi Presiden sementara,” cuit Saleh pada 16 Agustus, sehari setelah Taliban menguasai Kabul.
"Saya saat ini berada di dalam negara saya dan saya adalah mengambil alih posisi Presiden dengan sah."
Pada Agustus, tokoh Republik AS terkemuka seperti Graham dan Mike Waltz meminta pemerintahan Biden mengakui Saleh dan Massoud, sebagai “perwakilan pemerintah yang sah” dari Afghanistan.
"Kami akan kembali ke Afghanistan," kata Graham kepada BBC awal bulan ini. “Kami harus melakukannya karena ancaman (teror) akan sangat besar.”
Baca juga: Taliban Umumkan Pejabat Pemerintahannya, Lagi-lagi Tak Ada Perempuan
AS telah lama mendukung kelompok oposisi di Afghanistan, dengan peran CIA dalam mempersenjatai mujahidin Afghanistan untuk melawan Soviet di bawah Presiden Ronald Reagan.
Ahmad Shah Massoud, seorang komandan perlawanan legendaris, menerima dana CIA di bawah Reagan dan pemerintahan AS berikutnya. Milisinya menggulingkan Soviet dari Kabul dan kemudian memimpin oposisi terhadap Taliban.
Massoud dibunuh oleh operasi Al-Qaeda dua hari sebelum serangan 9/11.
Tidak jelas apakah Ahmad Massoud dan Front Perlawanan Nasionalnya akan mendapat dukungan dari AS atau pemerintah Barat lainnya kali ini.
Prospek perlawanan tampak suram, dengan New York Times melaporkan pekan lalu bahwa "pertempuran sebagian besar telah berhenti" di provinsi Panjshir, dan bahwa "perlawanan yang tersisa tampaknya terbatas di daerah pegunungan."
Baca juga: Pegawai Afghanistan Berbulan-bulan Tak Gajian, Ini Janji Taliban
Meskipun badan-badan intelijen Barat belum secara resmi bekerja sama dengan Massoud, mereka dilaporkan telah mengadakan pertemuan informal.
Ada juga banyak kemungkinan bagi kelompok-kelompok oposisi yang melarikan diri ke negara-negara tetangga, untuk merencanakan kepulangan mereka pada akhirnya. Itu terjadi paling baru pada 2001, ketika Taliban menghilang ke Pakistan dan Iran untuk membentuk kelompoknya kembali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.