Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika Meninggal di Umur 84 Tahun

Kompas.com - 18/09/2021, 14:51 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

ALGIERS. KOMPAS.com - Kabar duka datang dari Aljazair, di mana mantan presiden Abdelaziz Bouteflika meninggal di usia 84 tahun.

Bouteflika memimpin negara di Afrika Utara itu hampir 20 tahun, memutuskan mundur di 2019 setelah upayanya merebut periode kelima berujung demonstrasi.

Dia memainkan peranan penting dalam usaha Aljazair memperoleh kemerdekaan melalui perang di periode 1950 sampai 1960-an.

Baca juga: Profil Pemimpin Dunia: Abdelmadjid Tebboune, Presiden Aljazair

Kemudian pada 1999, saat Aljazair ke dalam perang saudara yang merenggut nyawa hampir 200.000 orang, dia menjadi presiden atas desakan militer.

Sejak terkena stroke yang membatasi mobilitas dan mulutnya pada 2013, Abdelaziz Bouteflika jarang terlihat di hadapan publik.

Dilansir BBC Sabtu (18/9/2021), karier politiknya dibangun di usia yang sangat belia, saat Aljazair merdeka dari Perancis di 1962.

Saat itu, Bouteflika menjadi menteri termuda di dunia, di usia 20-an, saat mengemban posisi kebijakan luar negeri.

Dia menjabat selama 16 tahun, sekaligus berpartisipasi aktif di PBB. Menjadikannya presiden sidang umum di 1974.

Saat menjabat presidium sidang umum, dia membuat langkah mengejutkan dengan mengundang Pemimpin Palestina Yasser Arafat untuk berpidato.

Baca juga: Dubes RI Sampaikan Surat Kepecayaan ke Presiden Aljazair

Dia juga bersikukuh agar China mendapatkan tempat di PBB, sekaligus menentang apartheid. Bahkan, dia juga yang memberikan pelatihan bagi Nelson Mandela muda.

Bouteflika sempat hidup dalam pengasingan medio 1980-an demi menghindari tuduhan korupsi, yang kemudian gugur.

Dia pulang di 1990-an, dan menjadi Presiden Aljazair pada 1999, pemimpin sipil pertama lebih dari tiga dekade terakhir.

Bouteflika dikenal sebagai Boutef, karena menjadi mediator perdamaian antara militer dengan milisi Islam yang terlibat di perang saudara.

Pada 2008, dia menginisiasi perubahan konstitusi untuk menghapus jabatan dua periode, dan secara mulus kembali menjabat.

Baca juga: Presiden Aljazair Dipindah ke Jerman Setelah Dirawat di Aljir

Ketika Arab Spring pecah di 2011, Bouteflika dengan cepat meningkatkan subsidi masyarakat, dan mengakhiri kondisi darurat nasional.

Penampilan publik terakhirnya terjadi di 2017, tatkala dia meresmikan stasiun metro dan Masjid Ketchaoua di Algiers yang baru direnovasi.

Saat diumumkan sang presiden akan bertarung untuk kali kelima, demonstrasi pun pecah sehingga Bouteflika mengurungkan niatnya.

Setelah berjanji akan menunda pemilihan hingga mundur setelah setahun, pada akhirnya Bouteflika mengundurkan diri secara terpaksa.

Baca juga: 20 Tahun Berkuasa, Presiden Aljazair Akhirnya Mengundurkan Diri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com