Misi itu dua kali lebih lama dari yang direncanakan. Dia menghabiskan 311 hari atau 10 bulan, di ruang angkasa.
Ini tanpa disadarinya, menetapkan rekor dunia baru.
Krikalev akhirnya kembali ke Bumi pada 25 Maret 1992. Dari kapsul Soyuz, muncul Krikalev dengan empat huruf USSR dan bendera Soviet berwarna merah di pakaian antariksanya.
"Pucat seperti tepung dan campurannya", tulis media Barat tanggapi kepulangan warga Soviet terakhir itu.
Pada saat itu, seluruh dunia telah mendengar tentang korban ruang angkasa ini.
Empat pria lantas membantuny menjejakkan kaki di tanah. Salah satu dari mereka melemparkan mantel bulu ke atasnya, yang lain membawakannya semangkuk kaldu.
Baca juga: Kisah Perang: Invasi Soviet ke Afghanistan yang Berujung Lahirnya Taliban
Ketika dia pergi, pinggiran kota Arkalykh, tempatnya mendarat, tidak lagi menjadi Soviet dan sudah menjadi republik independen Kazakhstan.
Kota tempat tinggalnya tidak lagi disebut Leningrad, melainkan St Peterburg.
Selama ia mengorbit Bumi 5.000 kali, wilayah negaranya telah menyusut lebih dari 5 juta kilometer persegi.
Partai Komunis Uni Soviet, yang telah memerintah negara itu sejak tahun 1920-an, tidak lagi memonopoli politik.
Gaji bulanannya sebesar 600 rubel, yang pada saat kepergiannya ke luar angkasa dianggap sebagai gaji yang pas bagi seorang ilmuwan, telah dievaluasi.
Seorang sopir bus bahkan bisa mendapat gaji dua kali lipat ketika ia kembali.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Militer Uni Soviet Mundur dari Afghanistan Usai 8 Tahun Berperang
"Perubahannya tidak radikal," kata Krikalev pada konferensi pers beberapa hari kemudian.
"Saya tinggal di wilayah Rusia, sementara republik disatukan ke dalam Uni Soviet. Sekarang saya telah kembali ke Rusia, yang merupakan bagian dari Persemakmuran Negara-Negara Merdeka."
Dia menjadi Pahlawan Rusia, dan dua tahun kemudian kembali menjalani misi luar angkasa. Namun saat itu, dia menjadi kosmonot Rusia pertama yang terbang dengan pesawat ulang-alik NASA.
Beberapa tahun kemudian, dia menjadi orang yang pertama memasuki Stasiun Luar Angkasa Internasional yang baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.