KOMPAS.com – Pada 21 Desember 1991, seorang pembawa acara berita di televisi Rusia memulai siarannya dengan pengumuman yang mencengangkan.
“Selamat malam, inilah beritanya. Negara Uni Soviet sudah tidak ada lagi,” tutur pembawa acara tersebut.
Pengumuman itu rupanya bukan omong kosong belaka. Empat hari kemudian dan bertepatan dengan Natal, 25 Desember 1991, Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev mengundurkan diri.
Mundurnya Gorbachev dari kursi kepresidenan Uni Republik Sosialis Soviet alias Uni Soviet tersebut juga menandai berakhirnya negara tersebut.
Baca juga: [Cerita Dunia] 10 Fakta Penerbangan Pesawat Pertama oleh Wright Bersaudara
Sebelum Gorbachev mengundurkan diri, pemimpin tiga negara dari 11 negara anggota Uni Soviet bertemu untuk membubarkan negara tersebut.
Para pemimpin Rusia, Belarus, dan Ukraina telah bertemu untuk membubarkan Uni Soviet dan membentuk Persemakmuran Negara-negara Merdeka (CIS).
Setelah itu, delapan anggota Uni Soviet lainnya mengikuti jejak ketiga negara itu membubarkan Uni Soviet dan mengikuti CIS.
Gorbachev lantas tidak punya pilihan lain selain mengundurkan diri ketimbang pecah perang saudara.
Baca juga: [Cerita Dunia] 10 Tahun Arab Spring, Mengenang Mohamed Bouazizi
Akhirnya, setelah Gorbachev mengundurkan diri pada 25 Desember 1991, bendera Uni Soviet di Kremlin diturunkan untuk pertama kalinya.
Dalam pidato perpisahannya kepada rakyatnya, Gorbachev menunjukkan bahwa pembentukan CIS adalah motif utama pengunduran dirinya.
Gorbachev juga menyatakan, dia berdiri di atas rekor pencapaiannya dengan mengeklaim bahwa dia telah mengawasi perjalanan Uni Soviet menyusuri "jalan demokrasi”.
Kebijakan Perestroika yang dijalankannya di negara komunis terbesar di dunia itu, menurut Gorbachev mengarahkan Uni Soviet dari ekonomi komunis menuju ekonomi pasar.
Baca juga: [Cerita Dunia] Perjalanan Nikola Tesla Mematenkan Arus Bolak-balik
Kebijakan Perestroika sendiri mempunyai tiga prinsip utama yaitu Glasnost (keterbukaan politik), Democratizatsiya (demokratisasi) dan Rule of Law.
Dia menyatakan bahwa setelah Uni Sobiet runtuh, rakyat Rusia hidup di dunia baru di mana Perang Dingin telah berakhir dan perlombaan senjata telah berakhir sebagaimana dilansir dari History.
Kendati mengaku telah membuat beberapa kesalahan selama menjabat sebagai Presiden Uni Soviet, Gorbachev berkukuh bahwa dia tidak pernah menyesal tentang kebijakan yang diambilnya.