Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Direktur CIA Peringatkan Ancaman Al-Qaeda Muncul Lagi di Afghanistan

Kompas.com - 13/09/2021, 13:26 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan penjabat Direktur CIA Michael Morrell mengatakan pengambilalihan cepat Taliban di Afghanistan, ketika pasukan AS menarik keluar pasukannya, menginspirasi para ekstremis di seluruh dunia.

Kelompok ekstremis menurutnya merayakan penarikan pasukan barat dari Afghanistan, saat Amerika Serikat (AS) memperingati 20 tahun serangan 9/11.

Baca juga: Pemimpin Al-Qaeda yang Dirumorkan Tewas Muncul dalam Video, Bertepatan Peringatan Serangan 9/11

“Taliban mengatakan kami tidak mengalahkan Amerika Serikat; kami mengalahkan NATO. Kami mengalahkan kekuatan militer terbesar di dunia yang pernah ada. Jadi ada perayaan yang sedang berlangsung," ujar Morrell kepada CBS “Face the Nation” pada Minggu (12/9/2021).

Dia menambahkan Taliban, yang mengambil alih Afghanistan dalam serangkaian peristiwa bulan lalu, “melindungi Al-Qaeda hari ini.”

Pemimpin kelompok ekstremis Ayman al-Zawahri muncul dalam sebuah video yang dirilis pada Sabtu (11/9/2021), beberapa bulan setelah rumor menyebar bahwa dia telah meninggal.

“Bagaimana kita akan memastikan bahwa Al-Qaeda tidak membangun kembali kemampuannya dan berencana menyerang kita lagi?” kata Morrel.

“Jika kita melakukan itu (pengamanan), maka kita harus mengumpulkan jenis intelijen yang memberi Anda ketepatan yang dibutuhkan untuk melakukan serangan, bukan? Drone perlu diberi tahu dengan tepat ke mana harus pergi.”

Baca juga: Taliban Diduga Sudah Tawarkan Tempat Perlindungan kepada Al Qaeda

Sebelumnya Pentagon mengatakan kendaraan yang menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak AS selama evakuasi Afghanistan membawa bahan peledak. Tetapi laporan sejak itu meragukan klaim tersebut.

"Apa yang terjadi di sini, perlu diselidiki," kata Morrell, yang menjabat dua kali sebagai penjabat kepala CIA di bawah mantan Presiden Barack Obama melansir NY Daily Mail.

Ia berharap pemerintah Presiden AS Joe Biden mempublikasikan secara terbuka hasil penyelidikan terkait apa yang sebenarnya terjadi dan jika AS membuat kesalahan.

Politisi Republik Adam Kinzinger secara terpisah pada Minggu (12/9/2021) menilai ada "banyak orang yang harus disalahkan" atas kekacauan selama penarikan AS dari Afghanistan.

Menurutnya, akan sangat baik jika sebagian orang untuk mengambil tanggung jawab akan operasi itu mengaku kesalahannya.

Menurutnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, akan bersaksi tentang penarikan pasukan AS di hadapan Komite Urusan Luar Negeri DPR pada Senin (13/9/2021), termasuk di antara mereka yang pantas disalahkan atas operasi tersebut.

Baca juga: Video Taliban Bebaskan Ribuan Tahanan ISIS dan Al Qaeda dari Penjara Kabul

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com