Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Khalid Sheikh Mohammed, Perancang Serangan 11 September 2001 yang Belum Dihukum

Kompas.com - 11/09/2021, 12:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

Saat itulah dia pertama kali mengusulkan serangan 11 September 2001 kepada bin Laden.

"Terdidik tinggi dan sama-sama nyaman di kantor pemerintah atau rumah persembunyian teroris, KSM menerapkan imajinasi, bakat teknis, dan keterampilan manajerialnya untuk merencanakan dan menetaskan serangkaian skema teroris besar," kata laporan Komisi 9/11.

Disiksa dengan air (waterboard)

Setelah tragedi 11 September, Khalid Sheikh Mohammed ditangkap di Rawalpindi, Pakistan, pada Maret 2003, dan dibawa oleh CIA ke situs hitam di Polandia untuk diinterogasi.

Selama empat minggu, ia disiksa dengan air sebanyak 183 kali, kurang tidur, dibanting berulang kali ke dinding, mengalami rehidrasi rektal, dan menderita penyiksaan lainnya.

Laporan Senat menggambarkan perilakunya sangat menentang, membuat frustrasi interogator dengan kebohongan dan rekayasa, sambil memberikan informasi dangkal.

Namun, setelah dipindahkan ke Guantanamo pada September 2006, dia terang-terangan mengaku di pengadilan militer dan menyamakan dirinya dengan George Washington untuk berjuang melepaskan diri dari penindasan.

"Saya bertanggung jawab atas operasi 9/11, dari A sampai Z," katanya.

Dia juga mengaku bertanggung jawab atas 30 operasi lainnya, termasuk pemboman terkait Al Qaeda di Bali dan Kenya, serta mengatakan secara pribadi membunuh Daniel Pearl, jurnalis AS yang diculik dan dipenggal di Pakistan pada 2002.

Baca juga: Hambali, Otak Bom Bali 2002, Akan Diadili AS Setelah 15 Tahun Tanpa Dakwaan di Guantanamo

Dalam file foto 11 September 2001 ini, orang-orang lari dari runtuhnya salah satu menara kembar di World Trade Center di New York. Stephen Cooper, paling kiri, melarikan diri dari asap dan puing-puing ketika menara selatan ambruk hanya satu blok jauhnya pada 11 September, dikabarkan telah meninggal karena virus corona, kata keluarganya, menurut The Palm Beach Post.AP/Suzanne Plunkett Dalam file foto 11 September 2001 ini, orang-orang lari dari runtuhnya salah satu menara kembar di World Trade Center di New York. Stephen Cooper, paling kiri, melarikan diri dari asap dan puing-puing ketika menara selatan ambruk hanya satu blok jauhnya pada 11 September, dikabarkan telah meninggal karena virus corona, kata keluarganya, menurut The Palm Beach Post.
Laporan Komisi 9/11 menyebut rencana aksi terornya sebagai "teater, tontonan kehancuran dengan KSM sebagai bintang pemerannya sendiri, si superteroris."

Akan tetapi, lamanya proses persidangan mungkin membuatnya lelah.

Pada 2017, pengacara Khalid Sheikh Mohammed berdiskusi untuk mengaku bersalah dengan imbalan hukuman seumur hidup.

Kesepakatan itu tidak pernah berkembang, kabarnya karena penolakan tinggi di pemerintahan.

Di pengadilan minggu ini, Khalid Sheikh Mohammed tampak percaya diri dan tidak menyesal, dengan bersemangat berbicara dengan pengacaranya, menentang persyaratan hakim untuk mengenakan masker, dan melambai kepada dua jurnalis di galeri kaca di belakang pengadilan.

Pengacara mengatakan, perancang serangan gedung WTC itu hampir pasti tahu tentang Taliban merebut kembali kendali atas Afghanistan, yang dipuji sebagai kemenangan besar oleh Al Qaeda.

"Dia jelas dianggap sebagai tokoh legendaris dan salah satu dalang di balik 9/11," kata Tore Hamming dari Denmark, seorang spesialis milisi, kepada AFP.

“Katanya, KSM tidak seperti yang sering dibicarakan, tapi sesekali dia tampil dalam produksi tulisan dan visual,” tambahnya tentang sosok perencana serangan 11 September tersebut.

Baca juga: Ini Dia, Rekaman Suara Pramugari di Tragedi 11 September 20 Tahun Lalu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com