Saat itulah dia pertama kali mengusulkan serangan 11 September 2001 kepada bin Laden.
"Terdidik tinggi dan sama-sama nyaman di kantor pemerintah atau rumah persembunyian teroris, KSM menerapkan imajinasi, bakat teknis, dan keterampilan manajerialnya untuk merencanakan dan menetaskan serangkaian skema teroris besar," kata laporan Komisi 9/11.
Setelah tragedi 11 September, Khalid Sheikh Mohammed ditangkap di Rawalpindi, Pakistan, pada Maret 2003, dan dibawa oleh CIA ke situs hitam di Polandia untuk diinterogasi.
Selama empat minggu, ia disiksa dengan air sebanyak 183 kali, kurang tidur, dibanting berulang kali ke dinding, mengalami rehidrasi rektal, dan menderita penyiksaan lainnya.
Laporan Senat menggambarkan perilakunya sangat menentang, membuat frustrasi interogator dengan kebohongan dan rekayasa, sambil memberikan informasi dangkal.
Namun, setelah dipindahkan ke Guantanamo pada September 2006, dia terang-terangan mengaku di pengadilan militer dan menyamakan dirinya dengan George Washington untuk berjuang melepaskan diri dari penindasan.
"Saya bertanggung jawab atas operasi 9/11, dari A sampai Z," katanya.
Dia juga mengaku bertanggung jawab atas 30 operasi lainnya, termasuk pemboman terkait Al Qaeda di Bali dan Kenya, serta mengatakan secara pribadi membunuh Daniel Pearl, jurnalis AS yang diculik dan dipenggal di Pakistan pada 2002.
Baca juga: Hambali, Otak Bom Bali 2002, Akan Diadili AS Setelah 15 Tahun Tanpa Dakwaan di Guantanamo
Akan tetapi, lamanya proses persidangan mungkin membuatnya lelah.
Pada 2017, pengacara Khalid Sheikh Mohammed berdiskusi untuk mengaku bersalah dengan imbalan hukuman seumur hidup.
Kesepakatan itu tidak pernah berkembang, kabarnya karena penolakan tinggi di pemerintahan.
Di pengadilan minggu ini, Khalid Sheikh Mohammed tampak percaya diri dan tidak menyesal, dengan bersemangat berbicara dengan pengacaranya, menentang persyaratan hakim untuk mengenakan masker, dan melambai kepada dua jurnalis di galeri kaca di belakang pengadilan.
Pengacara mengatakan, perancang serangan gedung WTC itu hampir pasti tahu tentang Taliban merebut kembali kendali atas Afghanistan, yang dipuji sebagai kemenangan besar oleh Al Qaeda.
"Dia jelas dianggap sebagai tokoh legendaris dan salah satu dalang di balik 9/11," kata Tore Hamming dari Denmark, seorang spesialis milisi, kepada AFP.
“Katanya, KSM tidak seperti yang sering dibicarakan, tapi sesekali dia tampil dalam produksi tulisan dan visual,” tambahnya tentang sosok perencana serangan 11 September tersebut.
Baca juga: Ini Dia, Rekaman Suara Pramugari di Tragedi 11 September 20 Tahun Lalu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.