WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Keluarga korban serangan 11 September 2001 (9/11) menyatakan, mereka berharap FBI merilis laporan berisi dugaan keterlibatan Arab Saudi.
Para keluarga korban saat ini mengajukan gugatan kepada pemerintah Saudi di pengadilan federal New York.
Laporan setebal 16 halaman itu berisi investigasi bertahun-tahun aktivitas dua pelaku pembajakan, Khalid al-Mihdhar dan Nawaf al-Hazmi.
Baca juga: Serangan 9/11 dalam Ingatan Muslim Amerika: Picu Rasisme dan Kebencian
Pada Januari 2000, dua anggota Al-Qaeda itu tiba di California dibantu oleh warga Arab Saudi yang lain.
Laporan yang masih disunting oleh FBI itu nantinya berisi detil siapa yang membantu al-Mihdhar dan al-Hazmi.
Andrew "Duke" Maloney, kuasa hukum korban 11 September mengatakan, tidak jelas seberapa jauh AS mengetahui kejadian ini.
"Tetapi yang pasti, pejabat Saudi tingkat tinggi dan menengah yang bekerja untuk pemerintahannya terlibat dalam konspirasi ini," kata dia.
Bukti penyelidikan selama 20 tahun itu akan menjadi penentu langkah keluarga korban tragedi 9/11 dalam menggugat Riyadh.
Laporan tersebut berisi analisis bagaimana al-Hazmi dan al-Mihdhar bisa mendapatkan tempat tinggal di Los Angeles dan San Diego.
Baca juga: Mengenang 19 Tahun Serangan 11 September di AS...
Padahal seperti dilansir Al Jazeera Jumat (10/9/2021), mereka tidak fasih berbahasa Inggris dan tidak disokong sumber daya mumpuni.
Maloney menjelaskan, dia yakin ada faksi rahasia di pemerintah Arab Saudi yang bekerja bagi kelompok Al-Qaeda.
Presiden Joe Biden sendiri sudah menerbitkan perintah eksekutif supaya laporan tersebut dipublikasikan.
Langkah Biden itu terjadi setelah keluarga korban menyatakan, mereka tidak akan menyambutnya dalam peringatan 20 tahun serangan.
Dalam perintahnya kepada kementerian kehakiman maupun badan keamanan lain, Biden meminta supaya penyelidikan itu dibuka untuk publik.
Maloney mengatakan, laporan itu akan memberikan pencerahan siapa saja yang terlibat dalam tragedi yang menewaskan hampir 3.000 orang itu.
Baca juga: AS Akan Ungkap Nama Pejabat Kunci Arab Saudi yang Diduga Terlibat Serangan 11 September