"Saya hanya lebih tinggi dari anggota tim lainnya, tetapi semua tim sangat penting, mereka masing-masing memainkan peran mereka dengan cara terbaik," tambahnya.
"Saya hanya anggota (tim), saya juga berusaha bermain dengan cara terbaik ... Ya, situasi fisik saya sangat penting untuk bola voli duduk. Saya hanya menggunakan potensi saya."
PARALIMPÍADA
— Melhor do Volei (@MelhordoVolei) August 30, 2021
Morteza Mehrzadselakjani, iraniano de 2,46m, vem impressionando no vôlei sentado. pic.twitter.com/hyaDKh1XKs
Iran mengalahkan Jerman, Brasil, China dan Bosnia dan Herzegovina di Tokyo sebelum menghadapi RPC di final.
Kemenangan kelima dalam kompetisi ini berarti bahwa Iran telah memenangkan tujuh emas dan dua perak dalam bola voli duduk, dalam sembilan Paralimpiade terakhir.
Setter dan kapten Iran Davoud Alipourian mengaku sebelum pertandingan telah berbicara kepada keluarganya soal potensi kemenangan timnya dan meminta mereka tidak perlu khawatir.
"Saya mengatakan kepada mereka untuk percaya bahwa kami akan mendapatkan medali emas hari ini karena tidak ada tim lain yang lebih pantas mendapatkannya."
Dengan kemenangan Iran, RPC meraih perak. Sementara Bosnia dan Herzegovina, yang mengklaim emas voli duduk putra pada Olimpiade 2004 dan 2012, meraih perunggu dengan kemenangan melawan Brasil.
Baca juga: Mabuk dan Kunjungi Rumah Bordil saat Bertugas, 40 Polisi Paralimpiade Tokyo Dipulangkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.