Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Cari Jalur Darat untuk Lanjutkan Evakuasi di Afghanistan

Kompas.com - 02/09/2021, 07:26 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat mencari cara untuk melanjutkan evakuasi warga Amerika dan Afghanistan yang ingin keluar dari negara itu melalui jalur darat.

Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan pemerintahan Joe Biden terlibat dalam "pekerjaan diplomatik intensif yang sedang berlangsung" untuk membantu warga AS dan sekutu Afghanistan yang ingin meninggalkan Afghanistan setelah Taliban mengambil alih negara itu.

“Kami mencari semua opsi yang mungkin, jalur udara, jalur darat untuk terus menemukan cara bagi mereka, untuk membantu evakuasi dan mendukung mereka dalam hal itu,” katanya dalam jumpa pers, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Rabu (1/9/2021).

Baca juga: Mantan Jenderal AS Bocorkan Kelemahan Operasi Terakhir AS di Afghanistan

Dia mengatakan "prioritas utama" pemerintah adalah mengeluarkan 100 hingga 200 warga AS yang tersisa dari negara itu.

Nuland menolak untuk membagikan rincian tentang kemungkinan rute darat untuk meminimalkan potensi risiko bagi orang-orang yang mungkin harus mengambilnya.

Sementara itu, Nuland menyambut baik upaya Qatar dan Turki untuk membuka kembali bandara Kabul berkoordinasi dengan Taliban.

"Mereka memiliki proyeksi yang relatif optimis tentang kapan itu akan terjadi, tetapi kita perlu melihat itu terjadi dengan jelas," katanya kepada wartawan.

Baca juga: Pensiunan Jenderal AS Sebut Amerika Pasti Harus Kembali ke Afghanistan

Pada Rabu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ned Price juga mengatakan Washington sepenuhnya mendukung upaya untuk membuka kembali bandara di Kabul, yang akan memungkinkan warga AS meninggalkan Afghanistan dan memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan.

"Turki dan Qatar bersama dengan pasukan di lapangan bekerja secepat mungkin untuk membuka kembali bandara sipil," kata Price.

“Ini adalah upaya yang terus kami dukung dengan segala cara yang kami bisa karena kami percaya ini penting untuk kepentingan kami sendiri,” lanjutnya.

AS secara resmi mengumumkan akhir dari kehadiran militernya selama 20 tahun di Afghanistan pada Senin (30/9/2021) setelah mengevakuasi lebih dari 120.000 orang, termasuk 6.000 warga Amerika, sejak pertengahan Agustus.

Baca juga: Kritik AS dan Sekutu Barat terkait Afghanistan, Paus Fransiskus Kutip Ucapan Putin

"Saya tidak akan memperpanjang perang abadi,” Presiden Joe Biden mengatakan pada Selasa (31/8/2021) dalam membela penarikan pasukan AS.

“Keputusan untuk mengakhiri operasi pengangkatan militer di bandara Kabul didasarkan pada rekomendasi bulat dari penasihat sipil dan militer saya,” ujarnya.

Biden telah menghadapi kritik dari sekutu AS dan legislator Republik atas penarikan pasukan militer pada awal Agustus, sebelum agresi keras dilakukan Taliban hingga dengan kilat merebut Afghanistan.

Kecaman semakin besar menghantam Biden ketika kekacauan terjadi di bandara Kabul, beberapa warga Afghanistan tewas dalam usaha mendapatkan penerbangan evakuasi karena takut akan penindasan Taliban.

Dua hari setelah penerbangan terakhir AS dari bandara Kabul, pejabat Kementerian Pertahanan dan Pentagon mengatakan Washington juga fokus pada pemindahan pengungsi dari akomodasi sementara ke pemukiman permanen di AS atau negara lain.

Baca juga: Pendukung Taliban Mengarak Peti Mati Dibungkus Bendera AS Setelah Pasukan Asing Pergi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Pasangan AS Tewas Ditembak Geng di Haiti, Biden Percepat Pengerahan Pasukan

Pasangan AS Tewas Ditembak Geng di Haiti, Biden Percepat Pengerahan Pasukan

Global
300 Orang Lebih Terkubur Tanah Longsor di Papua Nugini

300 Orang Lebih Terkubur Tanah Longsor di Papua Nugini

Global
Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com