OLYMPIA, KOMPAS.com - Pihak berwenang negara bagian Washington pada Rabu (25/8/2021) memusnahkan sarang yang berisi 1.500 lebah raksasa Asia, atau yang sering disebut "lebah pembunuh".
Dilansir The Hill, sarang itu terletak di dasar pohon mati, sekitar 2 mil dari situs sarang yang dilaporkan telah dihilangkan pada 2020.
“Kami berharap ada lebih banyak sarang di luar sana dan kami berharap dapat menemukannya sebelum mereka dapat menghasilkan ratu baru,” kata ahli entomologi pengelola negara bagian.
Baca juga: Beli Rumah Tua, Keluarga Ini Kaget Temukan 450.000 Lebah Hidup di Dinding Rumahnya
Departemen Pertanian Negara Bagian Washington (WSDA) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ribuah lebah pembunuh itu, berada dalam "berbagai tahap perkembangan".
"Meskipun kami senang telah menemukan dan membasmi sarang ini di awal musim, deteksi ini membuktikan betapa pentingnya pelaporan publik," kata ahli entomologi pengelola WSDA Sven Spichiger.
Pihak berwenang menemukan sarang tersebut pada awal Agustus, setelah tiga lebah ditangkap dan diberi tag dengan alat pelacak.
Inilah yang mengarahkan pihak berwenang menemukan sarang.
Baca juga: Lebah dengan Sengatan Seperti Logam Panas Ditemukan di Washington
Lebah raksasa Asia dapat memiliki panjang antara 1,5 hingga 2 inci dan "dilengkapi dengan rahang dan gigi yang relatif besar.
Hewan ini dapat dengan mudah merobek lebah madu menjadi dua.
Laporan tahun 2020 juga menyebut, lebah pembunuh umumnya menyerang lebah madu di akhir musim panas dan awal musim gugur.
"Mereka dapat melakukan serangan massal pada sarang lebah madu, menghancurkan sarang dalam hitungan jam," menurut WSDA.
Baca juga: Serangan Gerombolan Lebah Tunda 2 Penerbangan Pesawat di India
Lebah raksasa Asia pertama kali ditemukan di AS pada 2019.
Lebah jenis hornet ini punya nama latin Vespa Mandarinia, dan memiliki warna tubuh hitam keemasan.
Dilansir Mashable, lebah raksasa Asia yang ditemukan di AS menghasilkan racun tujuh kali lebih banyak daripada lebah madu ketika menyengat.
Mereka juga dapat menyengat korban berkali-kali
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.