Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Bom Bunuh Diri ISIS-K di Kabul Panik Cari Kabar Orang Dicinta

Kompas.com - 28/08/2021, 11:33 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

KABUL, KOMPAS.com - Keluarga dari 175 korban tewas dan sekitar 120 luka-luka akibat bom bunuh diri di luar bandara Kabul, berteriak-teriak mencari kabar orang yang dicintai.

Puluhan keluarga berkerumun di luar Rumah Sakit Darurat Kabul pada Jumat (27/8/2021), satu di antaranya Muzda Nikanjam (17 tahun).

Di samping ibunya, Zarghuna, Nikanjam sangat ingin tahu kondisi ayahnya, Abdol Naser, yang dirawat lebih dari 15 jam di rumah sakit itu, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Jumat (27/8/2021).

Baca juga: Balas Bom Kabul Afghanistan, Drone AS Serang ISIS-K

Saat serangan bom bunuh diri terjadi pada Kamis (27/8/2021), Naser bergabung dengan ribuan orang lainnya di bandara Kabul berharap dapat keluar dari Afghanistan yang telah diambilalih Taliban.

Atas desakan mantan rekan-rekannya di dinas intelijen Afghanistan, Naser berada di luar bandara selama sekitar 6 jam ketika ledakan bom yang diklaim ISIS-K tiba-tiba terjadi sekitar pukul 18.30 (14.00 GMT).

“Suami saya pergi ke bandara dengan ID intelijennya, berharap bisa keluar,” kata Zarghuna, ibunda Muzda.

Sebelum tiba di bandara pada Kamis, Naser tidak keluar rumah selama 12 hari, khawatir Taliban akan mengenalinya sebagai orang yang bekerja di dinas intelijen.

Baca juga: Pentagon: Pelaku Bom Bunuh Diri Kabul Afghanistan Cuma Satu

Rencananya adalah melarikan diri dari Afghanistan, lalu mengirim keluarganya kemudian.

Segera setelah ledakan bom ISIS-K menghantam, Zarghuna menerima telpon yang mengatakan suaminya terluka.

Teman-teman Abdol Naser berusaha keras membawanya ke rumah sakit di antara kerumunan ribuan orang, ratusan mobil, dan beberapa kilometer jalan tidak beraspal yang ditempuh karena jalan yang ditutup.

Naser harus diangkat ke jalan utama dengan gerobak.

Ketika Zarghuna dan putrinya tiba di rumah sakit, mereka bertemu dengan sekelompok orang yang juga mencari tahu keluarga mereka.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Bom Kabul Afghanistan Mimpi Buruk Jadi Kenyataan | Biden Buru ISIS-K

"Mereka (pihak rumah sakit) tidak memberi izin kami untuk melihatnya," kata Zarghuna yang hanya tahu suaminya terluka di perut dan tangan dan dirawat di unti perawatan intensif (ICU) dan membutuhkan perawatan lebih lanjut.

Abdol Naser perlu menjalani perawatan di rumah sakit beberapa hari lagi.

"Kami hanya dilihatkan gambarnya dan dia berdarah," ungkapnya sedih.

Staf di Rumah Sakit Darurat Kabul mengatakan bahwa setidaknya 100 orang yang terluka telah dibawa ke fasilitas ICU sejak peristiwa pengeboman pada Kamis malam waktu setempat (26/8/2021), sebagian besar dengan luka parah.

Setidaknya 175 orang tewas dalam serangan bom bunuh diri itu, sumber Taliban mengatakan kepada Al Jazeera.

Baca juga: Siapa ISIS-K, Kelompok yang Klaim Bom Kabul Afghanistan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com