Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Dibutuhkan, Biden Siap Kirim Pasukan AS Lagi ke Afghanistan

Kompas.com - 27/08/2021, 16:02 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Joe Biden menyatakan, dia siap mengirim pasukan lagi ke Afghanistan jika dibutuhkan.

Dia menjanjikannya setelah ratusan orang tewas dalam serangan bom bunuh diri di kawasan bandara ibu kota Kabul.

Sebanyak 13 tentara AS dan 90 warga sipil terbunuh dalam dua ledakan bom, yang semuanya diklaim oleh kelompok ISIS.

Baca juga: Taliban Kecam Bom Kabul Afghanistan, Berjanji Tindak Tegas Pelaku

Dalam konferensi pers, Biden ditanya apakah akan menambah pasukan untuk menjaga kawasan Bandara Internasional Hamid Karzai.

"Jika menyangkut militer, apa pun yang mereka butuhkan. Jika mereka ingin tambahan personel, saya akan meluluskannya," tegasnya.

Presiden ke-46 AS itu menyatakan mereka kini tengah menyelidiki siapa aktornya, meski ISIS telah memberikan klaim.

Dia berharap bisa menangkap pelaku bom Kabul di mana pun mereka berada tanpa perlu mengerahkan operasi skala besar.

Dilansir Sky News Jumat (27/8/2021), Biden mengatakan sejauh ini tak ada kaitan bahwa pelakunya adalah Taliban selain ISIS.

Sementara mengakui Taliban bukanlah "pihak yang baik", mereka masih bekerja sama untuk mengamankan bandara.

Baca juga: Buntut Bom Kabul Afghanistan, Trump dan Republikan Ramai-ramai Kecam Biden

Pihak milisi melalui seorang pejabat anonimnya mengungkapkan mereka justru kehilangan lebih banyak anggota dalam serangan tersebut.

Kepada Reuters seperti dikutip BBC, si sumber milisi mengungkapkan ada 28 anggota mereka yang tewas dalam serangan bom itu.

Meski begitu, sumber tersebut menegaskan banyaknya korban tidak bisa dijadikan alasan bagi AS untuk memperpanjang tenggat waktu.

Sesuai rencana, 31 Agustus 2021 atau Selasa pekan depan menjadi masa akhir bagi AS untuk mengevakuasi warga dan pasukannya.

Baca juga: Bandara Kabul Usai Bom Afghanistan: Mayat Penuhi Selokan, Orang Panik Berlarian

Biden juga menyatakan dia menanggung segala konsekuensi selain mempertahankan keputusannya untuk menarik pulang militer.

Dia menyalahkan pendahulunya, Donald Trump yang melakukan kesepakatan dengan milisi di Qatar pada tahun lalu.

"Saya tidak pernah berpandangan kami harus mengorbankan banyak rakyat AS hanya demi menegakkan pemerintahan demokrasi di Afghanistan," ujar dia.

Joe Biden kemudian menutup konferensi persnya dengan mengatakan "Bapak dan Ibu, sudah saatnya kita mengakhiri perang selama 20 tahun ini".

Baca juga: Daftar Sejumlah Aksi Teror di Afghanistan dalam Setahun Terakhir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com