Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Insiden Kesehatan, Kunjungan Wapres AS Kamala Harris ke Vietnam Sempat Tertunda

Kompas.com - 25/08/2021, 14:19 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

HANOI, KOMPAS.com – Wakil Presiden Kamala Harris melanjutkan perjalanannya dari Singapura ke Vietnam pada Selasa (24/8/2021) setelah sempat tertunda selama tiga jam.

Tertundanya jadwal kunjungan tersebut disebabkan karena kekhawatiran atas insiden kesehatan yang kemungkinan terkait dengan sindrom Havana yang misterius.

Penundaan tersebut terjadi karena pemerintah AS melaporkan adanya dugaan seseorang di Hanoi, Vietnam, yang mungkin terkena sindrom Havana.

Baca juga: Lawan Pengaruh China, Wapres AS Kamala Harris Temui Pemimpin Singapura

Sindrom Havana merupakan gangguan kesehatan misterius dan belum diketahui penyebabnya dengan beberapa gejala seperti pusing, mual, migrain, dan penyimpangan memori.

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, muncul kasus sindrom Havana di Vietnam yang belum sepenuhnya terkonfirmasi sebelum Harris bertolak dari Singapura.

Sehingga, untuk menjaga keamanan Harris, tim dari AS melakukan penilaian keselamatan sebelum Wapres AS tersebut berangkat.

Baca juga: Wapres AS Yakinkan Negara-negara Asia Tidak Harus Memilih antara AS dan China

"Kantor Wakil Presiden diberitahu tentang laporan kemungkinan insiden kesehatan anomali baru-baru ini di Hanoi," kata Kedutaan Besar AS di Vietnam.

Insiden itu terjadi ketika Washington menghadapi hubungan dingin dengan pesaing globalnya, China.

Pada Selasa, Harris bahkan menuduh Beijing melakukan pemaksaan dan intimidasi untuk mendukung klaim di Laut China Selatan.

Baca juga: Wapres AS: China Gunakan Intimidasi untuk Klaim Laut China Selatan

Ditikung China

Ketika kunjungan Harris ke Vietnam tertunda, China langsung menikung dengan menggelar pertemuan antara duta besarnya dengan petinggi Vietnam.

Pertemuan mendadak tanpa pemberitahuan sebelumnya tersebut melibatkan Perdana Menteri (PM) Vietnam Pham Minh Chinh dan Duta Besar China Xiong Bo.

Pakar Asia Tenggara Center for Strategic and International Studies yang berbasis di Washington, Murray Hiebert, mengatakan bahwa pertemuan dadakan antara duta besar China dengan PM Vietnam tersebut menunjukkan kekhawatiran Beijing.

"Fakta bahwa duta besar China bersikeras untuk bertemu dengan perdana menteri Vietnam sesaat sebelum Harris mendarat menunjukkan betapa cemasnya Beijing bahwa tetangga komunisnya mungkin condong ke AS," kata Hiebert.

Dalam pertemuan tersebut, Chinh berterima kasih kepada duta besar atas sumbangan vaksinnya. Masih belum jelas vaksin mana yang disumbangkan China.

Baca juga: Jelang Lockdown, Tentara Vietnam Bantu Kirim Makanan ke Warga

Chinh juga membela pertemuan tersebut dengan menyatakan bahwa Vietnam tidak bersekutu dengan satu negara melawan negara lain.

"Perdana Menteri menegaskan bahwa Vietnam menganut kebijakan luar negeri yang independen, mandiri, multilateral, dan beragam serta merupakan anggota yang bertanggung jawab dari komunitas internasional," kata pemerintah Vietnam dalam sebuah pernyataan.

"Vietnam tidak bersekutu dengan satu negara terhadap negara lain," sambung pemerintah Vietnam.

Pemerintah Vietnam menambahkan, sengketa wilayah di Laut Cina Selatan harus diselesaikan menurut hukum internasional dan mengedepankan akal sehat tingkat tinggi.

Di sisi lain, pemerintah AS menyebut persaingannya dengan China sebagai ujian geopolitik terbesar abad ini.

Baca juga: India dan Vietnam Gelar Latihan Bersama di Laut China Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com