Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/08/2021, 19:17 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNBC

SINGAPURA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris menyinggung tindakan Beijing di Laut Cina Selatan, dan berusaha meyakinkan negara-negara di Asia bahwa mereka tidak harus memilih antara AS dan China.

"Keterlibatan kami (AS) di Asia Tenggara dan Indo-Pasifik tidak melawan satu negara, juga tidak dirancang untuk membuat siapa pun memilih antar negara," kata Harris dalam kunjungannya ke Singapura pada Selasa (24/8/2021) melansir CNBC.

Baca juga: Wapres AS: China Gunakan Intimidasi untuk Klaim Laut China Selatan

Menurutnya, AS ingin mempromosikan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, zona yang dimaksudnya secara luas mengacu pada wilayah yang terletak di antara Samudra Hindia dan Pasifik.

Asia Tenggara, yang terletak di jantung Indo-Pasifik, dalam beberapa tahun terakhir terjebak di tengah persaingan antara AS dan China yang semakin intensif.

AS selama beberapa dekade memiliki kehadiran penting di Asia Tenggara melalui keterlibatan keamanan dan ekonominya. Tetapi dorongan agresif China melalui program-program seperti “Belt and Road Initiative”, telah meningkatkan pengaruh Beijing di kawasan itu.

Wakil presiden AS juga menekankan bahwa AS tetap berkomitmen untuk Asia Tenggara, bahkan ketika Presiden Joe Biden menghadapi kritik atas bagaimana dia menangani penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan.

Sementara itu menurut mantan duta besar AS untuk Singapura, David Adelman, Negara-negara Asia harus menyeimbangkan kebangkitan China dan AS yang telah menjadi "penjamin keamanan" di kawasannya.

Baca juga: Kapal Perang Asing di Laut China Selatan Bertambah, India Menyusul Kirim Pasukannya

“Negara-negara di Asia ingin ketegangan antara AS dan China mereda - tetapi itu akan memakan beberapa waktu," katanya kepada "Capital Connection" CNBC setelah pidato Harris pada Selasa (24/8/2021).

"Tidak akan ada terobosan dramatis," kata Adelman, yang sekarang menjabat direktur pelaksana dan penasihat umum perusahaan manajemen aset KraneShares.

"Ini akan terjadi secara bertahap dimulai dengan langkah-langkah membangun kepercayaan, dan perlahan-lahan meredakan beberapa perang dagang yang berkembang selama pemerintahan Trump, dan kembali ke, menurut saya, hubungan yang lebih normal antara Beijing dan Washington," tambahnya.

Harris tiba di Singapura pada Minggu dan dijadwalkan berangkat ke Vietnam pada Selasa sore, sebelum meninggalkan wilayah Asia Tenggara pada Kamis (26/8/2021).

Kunjungannya ke kawasan itu menyusul beberapa pertemuan tingkat tinggi AS dengan para pemimpin Asia Tenggara.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menghadiri pertemuan virtual dengan ASEAN, awal bulan ini. Sementara Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengunjungi beberapa negara di kawasan itu pada July, termasuk Singapura, Vietnam dan Filipina.

Baca juga: Jerman Kirim Kapal Perang ke Laut China Selatan, Bergabung dengan Negara Barat Lawan China

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com