Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lockdown, Tentara Vietnam Bantu Kirim Makanan ke Warga

Kompas.com - 22/08/2021, 13:52 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

HANOI, KOMPAS.com - Pemerintah Vietnam mengatakan akan mengirim pasukan ke Kota Ho Chi Minh, untuk membantu mengirimkan makanan dan bantuan ke rumah tangga.

Ini terjadi dikarenakan pembatasan pergerakan orang semakin diperketat, di tengah gelombang virus corona yang semakin memburuk.

Dilansir AP, personel tentara akan dikerahkan untuk membantu logistik karena kota berpenduduk 10 juta orang itu meminta penduduk untuk "tetap di tempat" selama dua minggu.

Baca juga: Karena Covid-19 Varian Delta, Lockdown Selandia Baru Diperpanjang

Langkah itu dilakukan ketika Vietnam, yang sebelumnya melewari pandemi dengan sangat sedikit kasus, mencatat lebih dari 10.000 infeksi baru dan 390 kematian pada Jumat (20/8/2021).

Kota Ho Chi Minh menyumbang 3.500 dari infeksi itu.

“Orang-orang harus benar-benar tinggal di tempat, mengisolasi satu sama lain, dari rumah ke rumah, dari komunitas ke komunitas,” kata Perdana Menteri Pham Minh Chinh.

Perdana menteri juga meminta pekerja migran untuk tinggal di kota untuk menghindari penyebaran virus.

Ini menyusul keputusan mereka untuk melarikan diri sebelum pembatasan pergerakan lebih lanjut mulai berlaku.

Baca juga: 1 Kasus Varian Delta Muncul, Selandia Baru Lockdown Nasional 3 Hari

Kota Ho Chi Minh telah menerapkan langkah-langkah ketat terhadap virus corona sejak Juni, termasuk melarang pertemuan lebih dari dua orang di depan umum.

Pemerintah juga hanya mengizinkan orang meninggalkan rumah untuk hal-hal penting, seperti membeli makanan atau pergi bekerja di bisnis tertentu yang diizinkan.

Di bawah langkah-langkah baru, orang-orang di daerah berisiko tinggi tidak dapat meninggalkan rumah sama sekali.

Kota ini telah mendirikan lebih dari selusin rumah sakit sementara untuk merawat pasien Covid-19.

Tetapi tingginya jumlah kasus aktif berarti ribuan pasien, menjadikan mereka tidak dapat dirawat di rumah sakit.

Menurut Kementerian Kesehatan, sekitar 19.000 pasien dengan gejala ringan telah diminta untuk tinggal di rumah menggunakan asisten medis dari tim dokter keliling di komunitas mereka.

Baca juga: Kemenkes: Harga Tes PCR RI Termurah Kedua di ASEAN Setelah Vietnam

Di Hanoi, pihak berwenang sudah memperpanjang langkah-langkah penahanan virus selama dua minggu lagi.

Orang-orang di sana diharuskan tinggal di rumah dan diizinkan berbelanja makanan tiga kali seminggu menggunakan kupon yang dialokasikan.

Vietnam berhasil menjaga tingkat infeksi relatif rendah hingga April dan sampai saat itu hanya mencatat 35 kematian.

Tapi sejak Agustus, telah dilaporkan rata-rata lebih dari 300 kematian setiap hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com