Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airbnb Beri Tempat Tinggal Sementara untuk Pengungsi Afghanistan di Seluruh Dunia Gratis

Kompas.com - 25/08/2021, 13:50 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Airbnb mengumumkan pada Selasa (24/8/2021) bahwa mereka berencana untuk menampung sementara 20.000 pengungsi Afghanistan di seluruh dunia secara gratis.

Para pengungsi Afghanistan akan diberi tempat tinggal sementara di properti yang sudah terdaftar di platform Airbnb dan secara sukarela oleh tuan rumah, kata CEO Airbnb Brian Chesky di Twitter.

Baca juga: Bank Dunia Setop Pendanaan Proyek di Afghanistan Setelah Taliban Berkuasa

Biaya tinggal akan didanai oleh perusahaan dan kontribusi Chesky yang dilaporkan memiliki kekayaan bersih sekitar 12,3 miliar dollar AS (Rp 177,3 triliun). Selain itu, sumbangan dari Dana Pengungsi Airbnb.org.

Melansir New York Post pada Selasa (24/8/2021), perusahaan itu mengatakan sedang bekerja sama dengan badan-badan pemukiman kembali dan akan mengembangkan dukungannya jika diperlukan.

Ia juga mendesak bisnis lain “untuk memberikan dukungan segera para pengungsi Afghanistan.”

Baca juga: 5 Gadis dari Tim Robotika Afghanistan Tiba di Meksiko dengan Selamat

“Ketika puluhan ribu pengungsi Afghanistan berusaha bermukim di seluruh dunia, tempat tinggal mereka akan menjadi babak pertama dalam kehidupan baru mereka,” kata Chesky dalam sebuah pernyataan.

“Untuk 20.000 pengungsi ini, harapan saya adalah komunitas Airbnb akan memberi mereka tidak hanya tempat yang aman untuk beristirahat dan memulai kembali kehidupan, tetapi juga rumah sambutan yang hangat,” terangnya.

Namun, tidak jelas berala lama perusahaan ini akan menampung sementara para pengungsi Afghanistan.

Baca juga: Partai Republik AS Desak Penyelidikan Ashraf Ghani yang Dicurigai Gelapkan Uang Bantuan Afghanistan

Perusahaan itu menyatakan bahwa selama akhir pekan terakhir ini, Airbnb berhasil menempatkan 165 pengungsi Afghanistan di tempat tinggal yang aman tak lama setelah mendarat di AS.

Pejabat AS mengatakan pada Senin (23/8/2021), bahwa dalam beberapa hari terakhir 48.000 orang telah dievakausi dari bandara Kabul, Afghanistan. Sementara, ada ribuan orang masih tertinggal di negara tersebut yang dikuasai Taliban.

Sebagian besar yang dievakuasi adalah warga Afghanistan yang takut dengan kelompok esktremis Taliban. Sementara, hampir 4.000 orang Amerika telah diselamatkan, kata seorang pejabat AS kepada The Post pada Senin (23/8/2021).

Baca juga: Taliban Perintahkan Semua Pekerja Wanita Afghanistan Tinggal di Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com