Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lawan Pengaruh China, Wapres AS Kamala Harris Temui Pemimpin Singapura

Kompas.com - 23/08/2021, 10:53 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

SINGAPURA, KOMPAS.com – Wakil Presiden AS Kamala Harris dijadwalkan bertemu dengan para pemimpin Singapura pada Senin (23/8/2021).

Itu merupakan hari pertamanya dalam serangkaian perjalanan selama tujuh hari di Asia Tenggara sebagaimana dilansir Reuters.

Kunjungan Harris tersebut merpuakan bagian dari upaya Washington dalam melawan pengaruh China yang semakin besar.

Baca juga: China dan Rusia Kini Terhubung Jembatan Baru Sepanjang 2.215 Meter

Pada Senin, Harris bakal bertemu Presiden Singapura Halimah Yacob dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

Selanjutnya, dia akan mengunjungi Pangkalan Angkatan Laut Changi dan mengunjungi USS Tulsa, kapal tempur Angkatan Laut AS.

Singapura bukanlah sekutu yang terikat perjanjian dengan AS. Namun, “Negeri Singa” menjadi salah satu mitra keamanan terkuat “Negeri Paman Sam” di kawasan itu dengan hubungan perdagangan yang mendalam.

Di sisi lain, Singapura juga berusaha menyeimbangkan hubungannya dengan Washington dan Beijing dengan tidak memihak.

Baca juga: Singapura Bersiap Hidup-Mati dengan Covid-19 dalam Jangka Panjang

Singapura memiliki pelabuhan terbesar di Asia Tenggara di mana pengaruh China tumbuh semakin kuat di wilayah tersebut.

Harris tiba di Singapura pada Minggu (22/8/2021). Dalam rangkaian perjalanannya, dia juga akan mengunjungi Vietnam.

Selama kunjungan, rombongan pejabat AS juga membahas kekhawatiran Washington tentang klaim China atas wilayah-wilayah yang disengketakan di Laut China Selatan.

Harris juga bertugas untuk meyakinkan para pemimpin di Singapura dan Vietnam bahwa komitmen Washington untuk Asia Tenggara adalah tegas dan tidak sama dengan Afghanistan.

Congressional Research Service, lembaga yang melakukan penelitian dan analisis untuk Kongres AS, melaporkan bahwa Singapura telah mendorong keterlibatan AS yang lebih besar di Asia.

Baca juga: Menlu Taiwan Tuding China Ingin Meniru Taliban

"Tetapi memperingatkan bahwa upaya untuk mengendalikan kebangkitan China adalah kontraproduktif," bunyi laporan tersebut.

"Singapura secara umum telah mempertahankan hubungan baik dengan China, setidaknya sebagian mempertimbangkan terhadap kemungkinan penghematan AS," sambung laporan itu.

Sementara itu, peneliti Milken Institute dan mantan Duta Besar AS untuk Bank Pembangunan Asia Curtis Chin menuturkan bahwa AS membutuhkan poros menyeluruh ke Asia.

Poros yang dimaksud termasuk poros bisnis. Singapura dan Vietnam dapat menjadi mitra kunci dalam upaya itu.

"Memulihkan kepercayaan dan keyakinan pada keteguhan dan ketangguhan AS harus didahulukan," kata Chin.

Baca juga: Muncul Kasus Covid-19 dari Bandara, Ratusan Orang di China Langsung Dikarantina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com