Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China dan Rusia Kini Terhubung Jembatan Baru Sepanjang 2.215 Meter

Kompas.com - 22/08/2021, 12:22 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

BEIJING, KOMPAS.com - Sebuah jembatan baru yang akan menghubungkan sistem perkeretaapian Rusia dan China selesai dibangun pada 17 Agustus 2021, tujuh tahun setelah peletakan batu pertama yang banyak digembar-gemborkan.

Struktur ini diberi nama China-Rusia Jembatan Tongjiang-Nizhneleninskoye. Lintasannya menghubungkan Tongjiang, sebuah kota di provinsi Heilongjiang timur laut jauh China, dengan Nizhneleninskoye, sebuah kota di seberang perbatasan dengan Rusia di sepanjang tepi Sungai Amur.

Baca juga: Bom Bunuh Diri Targetkan Tenaga Kerja China di Pakistan

Ibu kota provinsi Heilongjiang adalah Harbin, yang terkenal dengan festival salju dan es tahunannya.

Ini berarti bahwa jaringan kereta api timur laut China sekarang dapat terhubung dengan Kereta Api Siberia Rusia.

Melansir CNN pada Sabtu (21/8/2021), jembatan ini memiliki panjang 2.215 meter (7.300 kaki), dan telah dibuat selama tujuh tahun. Kedua negara mengadakan upacara peletakan batu pertama pada Februari 2014.

Struktur jembatan selesai pada 2019, dan bagian akhir lintasan diletakkan pada 17 Agustus. Mayoritas jembatan, 1.886 meter (6.200 kaki), berada di sisi China.

Jembatan Tongjiang-Nizhneleninskoye bukan satu-satunya jembatan yang menghubungkan dua negara terbesar di dunia ini.

Sebuah jalanan jembatan yang diresmikan pada 2019, yang dapat menangani angkutan reguler yang datang dengan truk tetapi bukan kereta api. Jembatan ini menghubungkan Heihe di China dan Blagoveshchensk di Rusia.

Kedua kota itu juga sedang mengerjakan apa yang akan menjadi kereta gantung lintas batas pertama di dunia, yang dirancang oleh arsitek Belanda UNStudio.

Ketika selesai, kereta gantung ini akan dapat mengangkut wisatawan dari satu sisi ke sisi lain di kedua negara, dalam waktu kurang dari delapan menit.

Baca juga: Taliban Persilakan China Berkontribusi Bangun Ulang Afghanistan

Selain itu, di Mohe, kota paling utara yang tertutup lapisan es di China, akhirnya terhubung melalui jalan raya ke Beijing pada 2019.

Jembatan Tongjiang-Nizhneleninskoye adalah proyek terbaru yang diselesaikan di bawah kebijakan ambisius China “Belt and Road initiative”. Ini bertujuan, antara lain, menghubungkan Eurasia melalui infrastruktur.

Partai Komunis China (PKC) yang berkuasa telah menyatakan targetnya untuk memungkinkan pergi dari China ke London melalui kereta api.

Keberadaa Jembatan Tongjiang-Nizhneleninskoye ini pun menjadi langkah penting berikutnya dalam perjalanan yang lebih panjang melintasi benua.

Menurut Radio Nasional China, dengan selesainya jembatan ini, jarak transportasi kereta api dari provinsi Heilongjiang China ke Moskwa melalui Tongjiang akan dipersingkat 809 kilometer (500 mil), memotong 10 jam waktu transportasi.

Jembatan tersebut dilaporkan dapat menangani 21 juta metrik ton kargo per tahun.

Baca juga: Muncul Kasus Covid-19 dari Bandara, Ratusan Orang di China Langsung Dikarantina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com