Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Orderan Saat Subuh, Sopir Taksi Tidak Sadar Bawa Penumpang Tak Bernyawa

Kompas.com - 22/08/2021, 11:28 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Seorang sopir taksi kuning di New York City, Amerika Serikat (AS), mengalami kejadian tak biasa saat mendapat orderan sekitar jam 5 pagi.

Pada Rabu (18/8/2021) ia dapat orderan untuk penumpang wanita yang diyakini sedang mabuk, dan meminta diantar ke Queens.

Namun, saat tiba di tujuan, sopir itu kaget karena penumpangnya di kursi belakang sudah tak bernyawa.

Baca juga: Nyaris Telat Tanding, Pelari Jamaika Raih Emas Olimpiade berkat Taksi Gratis dari Wanita Tak Dikenal

Pengemudi mengetahuinya setelah teman penumpang mendekati taksinya untuk menjemput perempuan itu, tetapi tubuhnya sudah terbujur kaku.

Sumber polisi yang tak disebut namanya berkata ke New York Post, sopir taksi kemudian membawa penumpangnya ke New York-Presbyterian Hospital-Queens.

Tak lama setelah tiba di sana, penumpang perempuan itu dinyatakan meninggal sebelum pukul 6 pagi.

Kamis pagi (19/8/2021) saat Daily Mail mewartakan berita ini, penumpang tersebut masih belum disebutkan identitasnya.

NYPD menyampaikan kepada Daily Mail lewat e-mail, mereka masih menunggu kabar dari kerabat terdekat. Perempuan tadi hanya digambarkan berusia 30-an tahun.

Kantor Pemeriksa Medis selanjutnya akan menyelidiki penyebab kematian penumpang taksi itu. Polisi juga melakukan pemeriksaan.

Sementara itu orang yang memesankan taksi mengeklaim si perempuan mabuk, tetapi dia belum diidentifikasi, ditahan, atau diinterogasi.

Baca juga: Video Viral Taksi Tabrak Mobil-mobil di Bandara sampai Remuk, seperti Game GTA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com