BEIJING, KOMPAS.com – Juru Bicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan, China telah memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan perdamaian dan rekonsiliasi di Afghanistan.
Shaheen juga menambahkan bahwa “Negeri Panda” dipersilakan untuk berkontribusi dalam pembangunan kembali Afghanistan.
Baca juga: Zarifa Ghafari, Wali kota Wanita Pertama Afghanistan Putus Asa Taliban Akan Membunuhnya
Pernyataan tersebut disampaikan Shaheen dalam wawancara khusus dengan media pemerintah China CGTN.
Taliban kembali menduduki Kabul pada Minggu (15/8/2021) setelah terguling selama 20 tahun lamanya akibat diinvasi pasukan asing yang dipimpin Amerika Serikat (AS) pada 2001.
"China adalah negara besar dengan pereknomian dan kapasitas yang besar,” kata Shaheen kepada CGTN, Kamis (19/8/2021).
Baca juga: Genjot Proses Evakuasi, AS Terjunkan Lebih Banyak Petugas Konsuler ke Afghanistan
“Saya pikir mereka dapat memainkan peran yang sangat besar dalam pembangunan kembali, rehabilitasi, dan rekonstruksi Afghanistan," sambung Shaheen sebagaimana dilansir Reuters.
Bulan lalu, sebelum Taliban menduduki Kabul, perwakilan kelompok tersebut tiba di kota pelabuhan Tianjin, China.
Perwakilan Taliban tersebut lantas bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi, pejabat senior Beijing.
Baca juga: PBB Mohon Negara Tetangga Afghanistan Tetap Buka Perbatasan: Biarkan Mereka Melarikan Diri
Dalam pertemuan tersebut, Wang berharap Taliban dapat berperan untuk mengakhiri konflik di Afghanistan.
Reuters melaporkan, China menyebut ekstremisme sebagai kekuatan yang membuat destabilisasi di wilayah Xinjiang.
Beijing juga telah lama mengkhawatirkan bahwa wilayah yang dikuasai Taliban dapat digunakan untuk menampung pasukan separatis.
Baca juga: POPULER GLOBAL: Presiden Afghanistan Ada di UEA | Pawang Buaya di AS Nyaris Dimangsa
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.