Mata-mata pun menyebarkan kabar bahwa Tokugawa bertujuan menyerang pertahanan Ishida di Sawayama, di barat Sekigahara.
Kalau berhasil dilakukan akan membuka jalan Ieyasu ke Kyoto dan Osaka, di mana Hideyori, sang pewaris tahta berada.
Ishida pun memutuskan untuk menarik diri dari kastil Ogaki dan mempertahankan Sekigahara untuk memotong serangan pasukan Tokugawa ke arah barat.
Ini sebenarnya adalah tujuan Tokugawa, karena walau jumlah pasukannya lebih sedikit, untuk pertempuran di lapangan terbuka, Tokugawa punya kepercayaan diri tinggi.
Baca juga: Perempuan Berdaya: Tomoe Gozen, Samurai Wanita Bernilai 1.000 Prajurit
Kabut Kelam Langgam Perang
Pada pagi hari tanggal 21, pandangan mata di Sekigahara tertutup oleh kabut tebal.
Para prajurit basah oleh hujan lebat yang turun malam sebelumnya.
Pada pukul 8 pagi, saat kabut mulai menipis, ketenangan terusik.
Suara tembakan senapan saat serangan pertama menembus lembah tersebut.
Pasukan terdepan Tokugawa yang dipimpin Naomasa Ii dan Masanori Fukushima, memulai penyerangan ke bagian tengah garis pertahanan Pasukan Barat.
Pertempuran daya tahan antara kedua pasukan pun dimulai.
Pasukan Timur bertahan di sisi sebelah utara lembah itu, di mana Ishida membuat pusat komandonya.
Sementara garis selatan dipertahankan dengan ketat pasukan Otani yang berpihak pada pasukan Barat.
Kalau terus bertahan, pertempuran bisa dimenangkan Ishida. Dia akan bisa menahan penyerangan ke arah barat yang dilakukan Tokugawa.
Titik balik pertempuran tersebut dipegang sekutu Ishida, klan Kobayakawa yang belum masuk medan pertempuran dan hanya mengamati pertempuran tersebut dari lereng bukit.
Ishida telah mengirim sinyal meminta pergerakan Kobayakawa untuk menjepit pasukan Timur dan memudahkan pergerakan klan pasukan Otani.
Pasukan Hideyoshi juga kekurangan pasukan karena anaknya, Hidetada, tidak kunjung datang dengan 38 ribu pasukannya.
Ini bisa membuat mereka menderita kekalahan.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Tokugawa Ieyasu, Shogun Pendiri Zaman Edo
Ajang Pengkhianatan
Tanpa diketahui Ishida, pasukan Kobayakawa telah membelot darinya dengan pengaruh dari mata-mata Tokugawa, sebelum pertempuran dimulai.