Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pertempuran Sekigahara: Darah, Kabut Tebal, dan Pengkhianatan

Kompas.com - 24/08/2021, 11:46 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Mata-mata pun menyebarkan kabar bahwa Tokugawa bertujuan menyerang pertahanan Ishida di Sawayama, di barat Sekigahara.

Kalau berhasil dilakukan akan membuka jalan Ieyasu ke Kyoto dan Osaka, di mana Hideyori, sang pewaris tahta berada.

Ishida pun memutuskan untuk menarik diri dari kastil Ogaki dan mempertahankan Sekigahara untuk memotong serangan pasukan Tokugawa ke arah barat.

Ini sebenarnya adalah tujuan Tokugawa, karena walau jumlah pasukannya lebih sedikit, untuk pertempuran di lapangan terbuka, Tokugawa punya kepercayaan diri tinggi.

Baca juga: Perempuan Berdaya: Tomoe Gozen, Samurai Wanita Bernilai 1.000 Prajurit

Kabut Kelam Langgam Perang

Pada pagi hari tanggal 21, pandangan mata di Sekigahara tertutup oleh kabut tebal.

Para prajurit basah oleh hujan lebat yang turun malam sebelumnya.

Pada pukul 8 pagi, saat kabut mulai menipis, ketenangan terusik.

Suara tembakan senapan saat serangan pertama menembus lembah tersebut.

Pasukan terdepan Tokugawa yang dipimpin Naomasa Ii dan Masanori Fukushima, memulai penyerangan ke bagian tengah garis pertahanan Pasukan Barat.

Pertempuran daya tahan antara kedua pasukan pun dimulai.

Pasukan Timur bertahan di sisi sebelah utara lembah itu, di mana Ishida membuat pusat komandonya.

Sementara garis selatan dipertahankan dengan ketat pasukan Otani yang berpihak pada pasukan Barat.

Kalau terus bertahan, pertempuran bisa dimenangkan Ishida. Dia akan bisa menahan penyerangan ke arah barat yang dilakukan Tokugawa.

Titik balik pertempuran tersebut dipegang sekutu Ishida, klan Kobayakawa yang belum masuk medan pertempuran dan hanya mengamati pertempuran tersebut dari lereng bukit.

Ishida telah mengirim sinyal meminta pergerakan Kobayakawa untuk menjepit pasukan Timur dan memudahkan pergerakan klan pasukan Otani.

Pasukan Hideyoshi juga kekurangan pasukan karena anaknya, Hidetada, tidak kunjung datang dengan 38 ribu pasukannya.

Ini bisa membuat mereka menderita kekalahan.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Tokugawa Ieyasu, Shogun Pendiri Zaman Edo

Ajang Pengkhianatan

Tanpa diketahui Ishida, pasukan Kobayakawa telah membelot darinya dengan pengaruh dari mata-mata Tokugawa, sebelum pertempuran dimulai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com