Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BREAKING NEWS: PM Malaysia Muhyiddin Yassin Mundur bersama Kabinetnya

Kompas.com - 16/08/2021, 14:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber ABC News

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin resmi mengajukan pengunduran dirinya kepada Raja Sultan Abdullah.

Dengan demikian, Muhyiddin menjadi PM dengan masa jabatan tersingkat di Malaysia yakni 17 bulan, sebagaimana diwartakan ABC.

Muhyiddin mundur setelah mengakui dia kehilangan dukungan mayoritas di parlemen.

Baca juga: PM Malaysia Muhyiddin Mundur 16 Agustus, Ini Sebab Koalisinya Tak Pernah Stabil

Menteri Sains Khairy Jamaluddin menulis di Instagram, "Kabinet telah mengajukan pengunduran diri kami", tak lama setelah Muhyiddin meninggalkan istana setelah bertemu raja.

Pemerintahan Muhyiddin, yang mengambil alih kekuasaan pada Maret 2020, menghadapi tekanan dari oposisi dan publik yang geramm dengan penanganan Covid-19.

Belum diketahui siapa yang akan menjadi pengganti Muhyiddin, mengingat tidak ada yang memiliki mayoritas mutlak di parlemen, atau apakah pemilu dapat diadakan saat pandemi.

Atau penunjukan PM Malaysia yang baru dapat dilakukan oleh Raja Sultan Abdullah dari para perwakilan terpilih, berdasarkan siapa yang menurutnya paling mungkin untuk memimpin mayoritas.

Baca juga: Jika Muhyiddin Mundur, Siapa Calon Perdana Menteri Baru Malaysia?


 

Dengan PM Malaysia mundur, kursi nomor satu diperkirakan akan kembali ke UMNO yang dikenal sebagai partai tua besar di Malaysia.

UMNO menang pemilu 2018, tetapi belakangan ini tercoreng kasus korupsi yang menimpa eks PM Najib Razak dan presiden partai Ahmad Zahid Hamidi.

Dua pesaing teratas untuk jabatan perdana menteri atau perdana menteri sementara Malaysia di antaranya wakil perdana menteri Ismail Sabri Yaakob, dan anggota parlemen veteran Tengku Razaleigh Hamzah. Keduanya dari UMNO.

Baca juga: 3 Oposisi Malaysia Mengaku Ditawari Uang Suap untuk Dukung PM Muhyiddin Yassin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com