Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Afghanistan Berpotensi Jadi Negara Gagal dan Al Qaeda Bisa Berkembang

Kompas.com - 13/08/2021, 16:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

LONDON, KOMPAS.com – Konflik yang semakin memuncak di Afghanistan berpotensi membuatnya menjadi negara yang gagal dan pecahnya perang saudara.

Jika demikian, kondisi tersebut membuat kelompok ekstremis seperti Al Qaeda bisa berkembang di sana dan berpotensi mengancam barat.

Baca juga: Lawan Taliban, Jenderal Muda Afghanistan Ini Raih Simpati Rakyat

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace sebagaimana dilansir Reuters pada Jumat (13/8/2021).

"Saya benar-benar khawatir bahwa negara-negara gagal adalah tempat berkembang biak bagi orang-orang seperti itu. Al Qaeda mungkin akan kembali," kata Wallace.

Dia menambahkan, potensi perang saudara juga bisa terjadi di Afghanistan.

Wallace memperingatkan, Taliban bukanlah entitas tunggal melainkan sebuah kumpulan yang mencakup segala macam kepentingan berbeda.

Baca juga: Konflik Afghanistan: Perang Saudara Bisa Pecah Kapan Saja

Setelah hadir di Afghanistan selama 20 tahun, AS dan sekutunya menarik sebagian besar tentaranya dari negara tersebut.

Ketika mayoritas pasukan AS dan asing meniggalkan Afghanistan, Taliban langsung melancarkan serangan kilat dan berhasil menduduki sebagian besar wilayah negara tersebut.

Kecepatan Taliban dalam menduduki wilayah-wilayah di Afghanistan telah mengejutkan pemerintah dan sekutu Baratnya.

Taliban sempat berkuasa di sebagian besar wilayah Afghanistan sejak 1996 hingga 2001.

Baca juga: Lashkar Gah dan Kandahar Jatuh ke Tangan Taliban, 12 Ibu Kota Provinsi Afghanistan Dikuasai Milisi

Namun, Taliban digulingkan oleh Washington dan sekutunya karena menyembunyikan pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden setelah serangan 11 September 2001.

Wallace mengatakan, Barat harus memahami bahwa mereka tidak dapat secara instan memperbaiki negara-negara seperti Afghanistan tetapi harus mengelola situasi.

Dia menambahkan, jika Taliban mulai menyembunyikan Al Qaeda, dia mengumumkan bahwa Barat bisa kembali ke Afghanistan.

Baca juga: AS Kirim 3.000 Tentara untuk Evakuasi Staf Kedubes di Afghanistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com