KABUL, KOMPAS.com - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan setidaknya 27 anak tewas di Afghanistan dalam 3 hari di tengah pertempuran sengit antara Taliban dan pasukan pemerintah.
Badan anak-anak PBB, UNICEF, mengatakan pihaknya terkejut dengan "peningkatan pesat pelanggaran berat terhadap anak-anak" yang terjadi di Afghanistan.
Baca juga: Serangan Agresif Taliban Bisa Berujung Perang Saudara di Afghanistan
Taliban telah membuat kemajuan besar di Afghanistan dengan merebut 6 ibu kota provinsi ketika penarikan pasukan asing dimulai, dan mereka menolak seruan internasional untuk gencatan senjata.
Melansir BBC pada Selasa (10/8/2021), lebih dari 1.000 warga sipil tewas akibat konflik dalam sebulan terakhir.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin (9/8/2021), UNICEF mengatakan kekejaman yang dilakukan terhadap anak-anak tumbuh "semakin tinggi dari hari ke hari".
Baca juga: Semakin Merajalela, Taliban Rebut Ibu Kota Provinsi Keenam di Afghanistan
Menurut data UNICEF terdapat 27 anak tewas di 3 provinsi di Afghanistan, yaitu Kandahar, Khost, dan Paktia. Sekitar 136 anak juga terluka di daerah tersebut selama 3 hari terakhir.
"Afghanistan telah lama menjadi salah satu tempat terburuk di dunia untuk anak-anak, tetapi dalam beberapa minggu terakhir dan dalam 72 jam terakhir, menjadi jauh lebih buruk," kata Samantha Mort dari UNICEF Afghanistan kepada BBC.
Baca juga: Taliban Dituding Bunuh Manajer Radio dan Culik Jurnalis Afghanistan
Anak-anak telah tewas dan terluka karena bom pinggir jalan dan baku tembak yang terjadi setiap saat.
Seorang ibu mengatakan kepada UNICEF Afghanistan bahwa rumahnya terkena pecahan peluru meriam pada akhir pekan saat keluarganya sedang tidur.
Baca juga: Taliban Menggila, Inggris Minta Semua Warganya Tinggalkan Afghanistan
Seketika itu kebakaran terjadi dan membuat putranya yang berusia 10 tahun mengalami "luka bakar yang mengerikan".
Selama serangan bertubi-tubi Taliban dalam sebulan terakhir, banyak anak tidur di luar dalam pelarian setelah meninggalkan rumah mereka.
UNICEF telah meminta semua pihak untuk memastikan bahwa anak-anak dilindungi.
Baca juga: Makin Merajalela, Taliban Rebut 5 Ibu Kota Provinsi Afghanistan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.