Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Berpotensi Jual Senjata Lagi ke Taiwan, Nilainya Capai Rp 10 Triliun

Kompas.com - 05/08/2021, 05:34 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) menyetujui potensi penjualan alutsista berupa sistem artileri ke Taiwan.

Howitzer Self-Propelled Medium 155mm M109A6 akan berpotensi dijual ke Taipei dalam kesepakatan senilai hingga 750 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 10 triliun.

Potensi penjualan sistem artileri tersebut terjadi setelah serangkaian penjualan senjata tahun lalu yang mencakup drone dan sistem pertahanan rudal ke Taiwan.

Baca juga: Lagi, Kapal Perusak Milik AS Transit di Selat Taiwan

Melansir Reuters, Rabu (4/8/2021), penjualan senjata dari AS ke Taiwan tahun lalu tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pertahanan pulau itu dan mencegah invasi China.

Sejak Joe Biden menjabat sebagai Presiden AS, pemerintahannya terlah menyetujui sejumlah penjualan senjata komersial langsung lainnya ke Taiwan.

Kini, potensi penjualan sistem artileri tersebut akan mencakup artileri howitzer itu sendiri, 1.698 seperangkat pemandu presisi untuk amunisi, suku cadang, dan pelatihan.

Baca juga: Badai Cempaka dan Badai In-Fa Akan Menghantam China, Jepang, dan Taiwan

Paket tersebut juga akan mencakup upgrade untuk howitzer generasi sebelumnya yang dimiliki oleh Taiwan.

Badan Kerjasama Keamanan dan Pertahanan Kementerian Pertahanan AS memberi tahu Kongres AS tentang kemungkinan penjualan tersebut pada Rabu.

Meski disetujui oleh Kementerian Luar Negeri AS, belum ada indikasi adanya kontak yang sudah ditandatangani atau selesainya upaya negosiasi.

Pertahanan Kementerian Pertahanan AS mengatakan BAE Systems PLC sedianya akan menjadi kontraktor utama untuk potensi penjualan senjata tersebut.

Baca juga: Kandidat Vaksin Covid-19 Medigen, Dapat Izin Penggunaan Darurat di Taiwan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com