Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atlet Belarus yang Diusir dari Tim Olimpiade Mengaku Bakal Dihukum jika Pulang ke Negaranya

Kompas.com - 04/08/2021, 08:38 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

TOKYO, KOMPAS.com - Atlet Belarus yang diusir dari tim Olimpiade negaranya sendiri mengaku, dia bakal dihukum jika berani pulang.

Krystsina Tsimanouskaya menuding tim nasionalnya memaksanya kembali ke Minsk karena dia mengritik pelatihnya sendiri.

Setelah bermalam di hotel dekat bandara, Tsimanouskaya rencananya akan bertolak ke Polandia setelah ditawari visa kemanusiaan.

Baca juga: IOC Luncurkan Investigasi Formal atas Kasus Atlet Belarus yang Diusir Tim Olimpiade Negara Sendiri

"Mereka sudah menekankan saya akan mendapat hukuman jika pulang. Mereka bahkan menjabarkan detilnya meski samar-samar," kata Tsimanouskaya.

Dalam wawancara dengan Associated Press, atlet berusia 24 tahun itu juga meminta penyelidikan siapa yang sudah menendangnya dari tim Olimpiade Tokyo.

"Saat ini, yang saya pikirkan hanyalah ingin selamat tiba di Eropa, bertemu orang yang menolong saya, baru memikirkan langkah selanjutnya," ujar dia.

Krystsina Tsimanouskaya mengatakan dia masih ingin melanjutkan kariernya di dunia atletik, karena dia juga baru berusia 24 tahun.

Dia mengaku masih ingin tampil di setidaknya dua edisi Olimpiade. "Tetapi, yang saya inginkan adalah keselamatan," tegasnya.

Dilansir Sky News Selasa (3/8/2021), suami Tsimanouskaya, Arseniy Zdanevich, dilaporkan juga mengungsi ke Ukraina.

Baca juga: Ini Penyebab Atlet Belarus Diusir Tim Olimpiade Negaranya Sendiri hingga Dilindungi Jepang

Komite Olimpiade Belarus saat ini dikendalikan oleh Viktor Lukashenko, putra dari Presiden Alexander Lukashenko.

Tokoh oposisi Belarus Sviatlana Tsikhanouskaya disebut bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, supaya bersedia mendesak Minsk.

Johnson merespons dengan menyatakan dia mendukung Tsikhanouskaya, dan menekankan pembelaan terhadap HAM dan kebebasan sipil.

"Kami sangat mendukung Anda, dan warga Belarus. Saya pikir kami yang pertama menjatuhkan sanksi atas pembajakan Roman Prasevich," papar Johnson.

Baca juga: Kronologi Atlet Belarus Dilindungi Jepang Saat Dipaksa Pulang dari Olimpiade Tokyo

Dia merujuk kepada mendaratnya pesawat Ryanair secara tiba-tiba di Minsk, yang berujung kepada penangkapan Prasevich, pengritik vokal Lukashenko.

Menteri Luar Negeri Dominic Raab kemudian menyatakan, Inggris sangat mendukung pergerakan demokrasi di Belarus.

"Kami berdiri atas nama solidaritas kepada rakyat Belarus, pergerakan sipil, dan kebebasan media di sana," ucap Raab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com