Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Haru Atlet Qatar dan Italia Sepakat Berbagi Emas Olimpiade Setelah Bersaing Sengit

Kompas.com - 03/08/2021, 15:44 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Final Olimpiade Tokyo 2020 cabang lompat tinggi putra berlangsung sengit.

Ketiga peraih medali berhasil melewati mistar pada ketinggian 2,37 meter. Namun, Maksim Nedasekau dari Belarus mendapat perunggu karena upaya yang gagal sebelumnya.

Baca juga: Momen Dua Sahabat Sepakat Berbagi Emas Olimpiade dan Cerita Kebangkitan dari Cedera

Dua atlet yang tersisa, Mutaz Essa Barshim dari Qatar dan Gianmarco Tamberi dari Italia, belum kehilangan satu percobaan pun.

Akan tetapi, ketika mistar dinaikkan menjadi 2,39 meter, batas yang akan mengikat rekor baru lompat tinggi Olimpiade, tidak ada orang yang bisa melampauinya. Kompetisi lompatan tinggi itu pun menemui jalan buntu.

Seorang ofisial Olimpiade Tokyo kemudian mendatangi Barshim dan Tamberi. Dia mengatakan bahwa mereka dapat melakukan lompatan yang menentukan siapa yang membawa pulang medali emas.

Namun, Barshim menanggapi, "Bisakah kita memiliki dua emas?"

"Itu mungkin," jawab ofisial pertandingan itu.

Pada saat kata-kata itu keluar dari mulut pengawas pertandingan, Barshim dan Tamberi sudah saling memandang, mengangguk, melompat, dan berpelukan.

Keduanya sama-sama meraih emas di Olimpiade Tokyo 2020. Kedua pria itu diliputi oleh emosi saat itu.

Pelukan tiba-tiba Tamberi tampaknya mengejutkan Barshim, yang menyeringai lebar setelah kemenangan bersama mereka. Tamberi kemudian berlari mengitari lintasan, berteriak sekencang-kencangnya.

Akhirnya, kedua pria itu kembali bertemu dan mengambil beberapa waktu di trek bersama, berjalan berdampingan sambil melambaikan bendera negara masing-masing.

"Saya masih tidak percaya itu terjadi," kata Tamberi setelah menang, menurut AP. "Berbagi dengan seorang teman bahkan lebih indah. ... Sungguh ajaib."

Baca juga: Ini Penyebab Atlet Belarus Diusir Tim Olimpiade Negaranya Sendiri hingga Dilindungi Jepang

Barshim sama-sama senang dengan hasilnya. Dia mengatakan bahwa dia dan Tamberi telah menunjukkan penampilan yang layak mendapatkan medali emas.

“Bagi saya, datang ke sini, saya tahu pasti bahwa untuk penampilan yang saya lakukan, saya pantas mendapatkan emas itu,” kata Barshim.

"Dia (Tamberi) melakukan hal yang sama, jadi saya tahu dia pantas mendapatkan emas itu (juga)."

"Ini di luar olahraga. Ini adalah pesan yang kami sampaikan kepada generasi muda," ujar Barshim, seperti dilansir Insider pada Minggu (1/8/2021).

Barshim dan Tamberi menyampaikan pesan itu dengan lantang dan jelas. Dua emas lebih baik daripada satu.

Baca juga: Atlet Olimpiade Protes Diberi Ruang Karantina Covid-19 Seperti Penjara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com