"Ini antara life and livelihood. Itu pilihan yang sulit dalam hal ini pemerintah memutuskan gas dan rem. Tapi, masalah kesehatan tetap diutamakan, bukan ekonomi," tutur Raden Pardede kepada BBC News Indonesia.
Pemerintah, sambungnya, mustahil menerapkan kebijakan karantina wilayah karena ketiadaan dana.
Oleh karena itu strategi terkini yang digencarkan pemerintah adalah mempercepat vaksinasi sembari memperbaiki fasilitas layanan kesehatan dan memperbanyak persediaan obat-obatan.
"Kalau membuat mereka total tidak bergerak, rasanya itu utopis. Idealnya bisa begitu, tapi kita tidak dalam keadaan ideal," ujar Raden.
Selain itu, kata Raden, pemerintah juga sedang menggenjot pengetesan dan pelacakan di daerah-daerah yang angka kasus infeksinya tinggi.
Untuk tahun depan pemerintah berancang-ancang untuk menambah dana di sektor kesehatan dalam APBN.
"APBN tahun depan kemungkinan besar ditambah untuk memperbaiki fasilitas kesehatan. Lalu bagaimana kita memproduksi sebagian vaksin di dalam negeri dan mendorong universitas-universitas untuk menggairahkan research and development untuk vaksin dan obat-obatan," ucapnya.
"Jadi fasilitas rumah sakit, obat, dan vaksin harus diperbaiki tahun depan," katanya.
Baca juga: Sudah Ada di Indonesia Sebelum Pandemi, Kenali Gejala Jamur Hitam dan Cara Mencegahnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.