Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Afghanistan Lawan Taliban, AS Janji Terus Lancarkan Serangan Udara

Kompas.com - 26/07/2021, 05:53 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KABUL, KOMPAS.com – Amerika Serikat (AS) bakal terus melaksanakan serangan udara untuk mendukung pasukan Afghanistan dalam menghadapi serangan Taliban.

Pernyataan tersebut disampaikan Jenderal Marinir AS Kenneth McKenzie di Kabul, Afghanistan, sebagaimana dilansir Global News, Minggu (25/7/2021).

Sejak AS dan pasukannya menarik diri dari Afghanistan, Taliban melancarkan serangan kilat dan berhasil menduduki sejumlah besar wilayah di sana.

Baca juga: Taliban Bergerak Maju dengan Cepat, Afghanistan Terapkan Jam Malam

AS berjanji untuk menarik semua pasukannya dari Afghanistan dengan tenggat waktu 31 Agustus tahun ini.

“AS meningkatkan serangan udara untuk mendukung pasukan Afghanistan selama beberapa hari terakhir,” kata McKenzie.

Dia menambahkan, “Negeri Paman Sam” siap melanjutkan serangan udara guna mendukung pasukan Afghanistan dalam bebrapa pekan menadatang jika Taliban masih gencar melakukan serangan.

McKenzie memimpin Komando Pusat AS dan mengomandoi pasukan AS untuk beberapa wilayahnya, salah satunya Afghanistan.

Baca juga: Joe Biden Tegaskan Dukungan ke Afghanistan, Gelontorkan Bantuan Rp 1,4 Triliun

Kendati demikian, McKenzie tidak mengatakan apakah pasukan AS melanjutkan serangan udara setelah misi militer AS di Afghanistan berakhir pada 31 Agustus.

"Pemerintah Afghanistan menghadapi ujian berat di hari-hari mendatang. Taliban berusaha menciptakan rasa keniscayaan tentang kampanye mereka," tutur McKenzie.

Namun, dia juga mengatakan bahwa kemenangan Taliban tidak bisa dihindarkan dan solusi politik tetap menjadi kemungkinan.

Perwakilan pemerintah Afghanistan dan negosiator Taliban bertemu di ibu kota Qatar, Doha, dalam beberapa pekan terakhir untuk membahas pembicaraan damai.

Baca juga: Taliban: Tidak Ingin Monopoli Afghanistan, Hanya Presiden Ashraf Ghani Harus Dicopot

Tetapi, beberapa diplomat mengatakan dalam pertemuan tersbut hanya memunculkan sedikit kemajuan penting.

Di sisi lain, militer Afghanistan merombak strategi perangnya melawan Taliban yakni memusatkan pasukan di sekitar daerah paling kritis seperti Kabul, penyeberangan perbatasan, dan infrastruktur vital.

Setelah perayaan Idul Adha, McKenzie memprediksi kemungkinan meningkatnya kekerasan di Afghanistan.

Baca juga: Afghanistan Bantah Taliban Kuasai 90 Persen Perbatasan Negara

Dia menambahkan, Taliban bisa saja berfokus pada pusat-pusat kota dengan tingkat populasi yang tinggi.

“Mereka (Taliban) harus menghadapi beberapa kota jika mereka ingin mencoba dan merebut kembali kekuasaan” ujar McKenzie.

“Saya tidak berpikir itu adalah kesimpulan yang pasti bahwa mereka akan dapat menduduki daerah perkotaan ini,” sambung McKenzie.

Baca juga: Penerjemah Afghanistan untuk Pasukan AS Ini Dipenggal Taliban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com