Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Inggris Minta Maaf soal Twit "Tak Usah Takut Covid-19"

Kompas.com - 25/07/2021, 22:12 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid pada Minggu (25/7/2021) meminta maaf, soal twit kontroversial yang berbunyi tak usah takut dengan Covid-19.

Permohonan maaf disampaikan Javid setelah dia sembuh dari penyakit akibat virus corona tersebut.

"Saya mengungkapkan rasa terima kasih bahwa vaksin membantu kami melawan sebagai masyarakat, tetapi itu adalah pilihan kata yang buruk dan saya dengan tulus meminta maaf," katanya dikutip dari AFP.

Baca juga: Sejumlah Pejabat Inggris Yakini Kentut Juga dapat Sebarkan Covid-19

Twit Javid selengkapnya berbunyi, "Tolong, jika belum, dapatkan vaksin Anda, karena kita belajar untuk hidup bersama, bukan takut dengan, virus ini."

Twitnya lantas memicu kritik bahwa dia tidak menghormati para pasien Covid-19 Inggris yang meninggal.

"129.000 orang yang meninggal tidak takut, mereka berjuang untuk bertahan hidup," tulis anggota parlemen Partai Buruh Yvette Cooper.

Inggris berada di tengah gelombang lain virus corona, karena masuknya varian Delta yang sangat menular.

Angka kematian dan rawat inap meningkat, meskipun pada tingkat yang jauh lebih rendah dari gelombang sebelumnya, terutama karena upaya vaksinasi yang berhasil.

Untuk pertama kalinya dalam gelombang terbaru, jumlah kasus mingguan juga turun.

Akan tetapi pembaruan harian yang menjadi dasar angka itu dianggap kurang dapat diandalkan dibandingkan data Kantor Statistik Nasional Survei, yang belum dirilis untuk terakhir kalinya sejak pekan lalu.

Baca juga: Skandal Marguerite: PSK Simpanan Pangeran Inggris, Pemeras Pria Kaya, dan Pembunuh Suaminya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Global
Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com