Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Suriah Menang Lawan Politisi Inggris di Pengadilan dalam Kasus Pencemaran Nama Baik

Kompas.com - 23/07/2021, 05:19 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Pendiri Liga Pertahanan Inggris Tommy Robinson kalah dalam kasus pencemaran nama baik melawan remaja Suriah di pengadilan terkait dengan video di Facebook.

Seorang remaja Suriah bernama Jamal Hijazi menggugat Robinson atas tindakan pencemaran nama baik, karena komentar buruknya atas video yang beredar pada 2018 silam, seperti yang dilansir dari The Guardian pada Kamis (22/7/2021).

Jamal Hijazi muncul di video yang menggambarkan penyerangan terhadap anak Suriah di taman bermain sekolah komunitas Almondbury di Huddersfield pada Oktober 2018.

Baca juga: 2 Kali dalam Sepekan, Suriah Berhasil Cegat Serangan Israel

Tak lama setelah video itu viral, Robinson yang memiliki nama asli Stephen Yaxley-Lennon mengklaim bahwa Jamal "bukanlah anak polos dan dia telah melakukan kekerasan terhadap gadis muda Inggris di sekolahnya".

Komentarnya itu ia sampaikan dalam video yang diunggah di Facebook dan ditonton hampir 1 juta orang. 

Di dalam video tersebut pria berusia 38 tahun itu mengatakan bahwa Jamal "memukul seorang gadis hitam dan biru" serta "mengancam akan menusuk" anak laki-laki lain di sekolahnya.

Baca juga: Serang Israel di Suriah Tewaskan 5 Militan Pro-Iran

Tuduhan politisi Inggris itu dibantah oleh Jamal.

Pengacara Jamal mengatakan komentar Robinson memiliki "efek yang menghancurkan" pada anak sekolah itu dan keluarganya, yang datang ke Inggris sebagai pengungsi dari Homs, Suriah.

Kemudian dalam pengadilan pada Kamis (22/7/2021), hakim pengadilan Matthew Nicklin memutuskan bahwa Jamal Hijazi tidak bersalah dan mengharuskan Robinson membayar ganti rugi terhadapnya sebesar 100.000 poundsterling (sekitar Rp 2 miliar).

Nicklin mengatakan, konsekuensi dari kebohongan Robinson terhadap Jamal telah "sangat parah".

Baca juga: Pemerintah Suriah Naikkan Harga Bahan Bakar 3 Kali Lipat di Tengah Krisis Ekonomi

Hakim mengatakan Robinson telah menjadikan Jamal sebagai "agresor yang kejam" dalam insiden taman bermain, ketika dia sebenarnya adalah korban.

Atas komentar Robinson remaja itu terpaksa meninggalkan pendidikannya dan keluarganya meninggalkan rumah mereka.

Remaja itu menjadi sasaran kelompok sayap kanan dan menerima ancaman pembunuhan. Nicklin kemudian mengatakan, bekas luka itu "kemungkinan akan berlangsung selama bertahun-tahun, jika tidak seumur hidup".

Robinson, yang mewakili dirinya sendiri selama persidangan empat hari, berpendapat bahwa komentarnya secara substansial benar, dan mengklaim telah "mengungkap puluhan perilaku penyerangan, penghinaan, dan kebohongan" yang dilakukan oleh Jamal.

Baca juga: Putin Tak Berkomitmen Perbarui Operasi Bantuan Lintas Batas PBB ke Suriah

Namun, hakim menyatakan Robinson gagal menunjukkan bukti dan "pada kenyataannya...buktinya sangat kurang".

"Tidak ada jejak perilaku seperti itu oleh penggugat dalam catatan (sekolah) ini. Sebaliknya, catatan perilakunya sangat positif," kata Nicklin yang dikutip dari Sky News pada Kamis (22/7/2021).

Keputusan pengadilan membuat Robinson merasa keberatan untuk ganti rugi sebesar itu, karena ia mengklaim sudah bangkrut. Sebelumnya secara finansial ia disokong oleh kelompok-kelompok kanan di AS.

“Saya tidak punya uang. Saya bangkrut. Saya telah berjuang keras dengan masalah saya sendiri selama 12 bulan terakhir ini...saya tidak mengerti,” ujarnya.

Baca juga: Israel Gempur Suriah, 11 Orang Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com