Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Topan In-Fa Ancam China dalam Bencana Susulan Setelah Banjir Besar

Kompas.com - 25/07/2021, 10:52 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

BEIJING, KOMPAS.com - Pantai timur China bersiap menghadapi topan besar hanya beberapa hari setelah banjir mematikan melanda sebagian negara itu.

Peramal cuaca memperkirakan topan In-Fa mendarat di dekat Shanghai pada Minggu (25/7/2021).

Layanan penerbangan dan kereta telah dihentikan sementara, sementara masyarakat telah dihimbau untuk tetap tinggal di rumah sepanjang peringatan bahaya topan In-Fa.

Baca juga: Banjir China: Cerita Dramatis Penumpang Selamat di Kereta, dalam 30 Menit Air Sudah Sebahu

Melansir BBC pada Sabtu (24/7/2021), diperkirakan In-Fa akan membawa angin yang merusak, gelombang air laut yang ganas, serta banjir.

Puluhan kapal telah dievakuasi dari pelabuhan yang sibuk di selatan Shanghai.

Dalam periode sejarahnya, topan In-Fa menyebabkan kerusakan yang luas dan membunuh setidaknya 58 orang di China tengah.

Sementara itu, tim tanggap darurat masih bekerja sepanjang waktu untuk menyelamtkan para orang yang bertahan hidup dari bencana banjir dan memberikan bantuan kepada puluhan juta orang.

Baca juga: Jumlah Korban Tewas Banjir di China Jadi 51 Orang dan Diperkirakan Terus Meningkat

Topan In-Fa dapat mengakibatkan hujan lebih deras ke wilayah yang dilanda bencana banjir saat ini, dalam beberapa hari mendatang.

Para pejabat khawatir hal itu dapat menghsmbat upaya penyelamatan dan pemulihan.

Badai saat ini bergerak menjauh dari Taiwan dengan hembusan maksimum sekitar 92 mph (148 km/jam), menurut Joint Typhoon Warning Center.

Dalam kabar terbaru, peramal cuaca mengatakan topan In-Fa diperkirakan tidak akan menguat secara signifikan sebelum masuk ke China timur.

Baca juga: Video Viral Penyelamatan Bayi Tertimbun Reruntuhan Selama 24 Jam Saat Banjir di China

Peramal telah memperingatkan, setelah topan In-Fa masuk dan mendarat di China timur, banjir bandang, tanah longsor dan hembusan hingga 120 mph mungkin terjadi di sepanjang pantai timur.

Mulai Minggu (25/7/2021), topan akan membawa "curah hujan yang sangat deras dalam waktu lama", kata Pusat Meteorologi Nasional China.

Ia menambahkan bahwa daerah pesisir "harus waspada terhadap dampak gabungan dari angin, hujan dan pasang surut".

Pihak berwenang di provinsi Zhejiang telah memerintahkan sekolah, pasar, dan bisnis tutup, kata kantor berita resmi Xinhua.

Baca juga: Media Sosial Jadi Tempat Masyarakat China Saling Bantu Korban Banjir dengan Cepat

Di Shanghai, kota terbesar di China, beberapa taman umum dan museum telah ditutup.

Banjir pekan ini di China tengah telah menimbulkan pertanyaan tentang persiapan untuk peristiwa cuaca ekstrem di kota-kota besar negara itu.

Banyak faktor yang berkontribusi terhadap cuaca ekstrem, tetapi para ahli mengatakan perubahan iklim yang disebabkan oleh atmosfer yang memanas membuat bencana ini lebih mungkin terjadi.

Saat China bersiap menghadapi Topan In-Fa, badai tropis lain di kawasan yang membawa hujan deras dan angin kencang akan mengancam Olimpiade Tokyo di Jepang pekan depan.

Baca juga: Banjir China: Curah Hujan Setahun Mengguyur dalam 3 Jam, 33 Orang Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com