Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Tsunami Covid-19, India Langsung Tingkatkan Fasilitas Kesehatan

Kompas.com - 16/07/2021, 16:01 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - Setelah dihantam tsunami Covid-19, India langsung bergerak cepat meningkatkan fasilitas kesehatan (faskes) ketika kurva kasus baru virus corona kembali melandai.

Sejak akhir Mei kasus baru Covid-19 India turun lagi sampai kini di kisaran 30.000-40.000 per hari, setelah melonjak sangat tinggi pada April hingga pertengahan Mei, dengan puncaknya 414.433 kasus sehari pada 6 Mei 2021 menurut data Worldometers.

Namun India enggan terlena seperti yang terjadi pada akhir 2020, sehingga berakibat kelengahan dan berujung gelombang kedua yang sangat mematikan.

Baca juga: Menengok Cara India Redakan Tsunami Covid-19, Bisakah Indonesia Tiru?

Melansir India Today pada 28 Juni 2021, berikut adalah langkah-langkah peningkatan faskes di India.

1. Pengadaan ventilator

Ketika awal pandemi virus corona melanda India, banyak klinik swasta tutup, fasilitas swasta menolak menerima pasien Covid-19, sementara tempat lain terlalu mahal untuk warga miskin, yang kemudian beralih ke rumah sakit umum

Tak lama setelah itu permintaan oksigen, konsentrator oksigen, dan ventilator penyelamat hidup jauh melampaui ketersediaan.

Kekurangan peralatan medis seperti ventilator dan silinder kemudian teridentifikasi. Tiga perusahaan dipilih untuk memproduksi ventilator khusus India.

Sebagian besar produksi telah mencapai negara bagian pada Oktober 2020, tetapi penurunan jumlah kasus saat gelombang pertama menciptakan rasa puas diri.

Negara bagian seperti Punjab, Bihar, dan Uttar Pradesh tidak belajar menggunakan ratusan ventilator yang mereka miliki.

Ilustrasi ventilator atau alat bantu pernapasanSHUTTERSTOCK/DAN RACE Ilustrasi ventilator atau alat bantu pernapasan
Negara-negara bagian itu kekurangan personel terlatih. Mereka punya fasilitas, tapi harus dituntun oleh sekretaris kesehatan serikat pekerja untuk memasang peralatan. Situasi ini terjadi sampai 23 April ketika gelombang kedua menanjak.

Akhirnya pada akhir Mei ketersediaan ventilator India membaik.

Baca juga: Pasien Covid-19 Pertama India Terinfeksi Virus Corona Lagi

Jika pada April 2020 rata-rata satu ventilator untuk 81.000 warga, sekarang menjadi satu ventilator untuk 15.245 orang.

Dibandingkan dengan 723 ventilator sebelum April 2020, Uttar Pradesh sekarang memiliki 3.997 ventilator di fasilitas umum, Bihar memiliki 764 berbanding 380 sebelumnya, dan Maharashtra punya 12.647 dibandingkan dengan 1.456 pada April 2020.

Untuk Delhi sekarang ada 2.044 ventilator dalam sistem kesehatan masyarakat dibandingkan dengan 55 sebelumnya.

Saat berbicara dengan India Today TV, seorang pejabat senior Kementerian Kesehatan India mengatakan, "Ini pasti akan berdampak jika ada gelombang ketiga."

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com