Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joe Biden Tingkatkan Upaya untuk Hadapi Serangan Ransomware di AS

Kompas.com - 15/07/2021, 20:36 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber The Hill

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintahan Joe Biden akan mengumumkan langkah-langkah lintas-lembaga baru untuk mengatasi serangan ransomware besar baru-baru ini.

Serangan membabi-buta ini, sebelumnya terjadi pada sejumlah perusahaan, termasuk Colonial Pipeline dan grup perangkat lunak Kaseya.

Seorang pejabat senior administrasi mengatakan kepada The Hill bahwa satuan tugas antarlembaga, dibentuk sebagai bagian dari rencana Biden pada April lalu.

Baca juga: Serangan Ransomware AS Sebenarnya Sudah Terbaca Sejak April Lalu

Fungsinya sebagai lembaga federal untuk mengatasi serangan ransomware.

Lembaga ini disebut telah membuat kemajuan dalam mengidentifikasi dan mengoordinasikan tindakan di berbagai bidang terkait masalah ransomware.

Mereka juga bekerja untuk mengganggu kelompok kriminal dunia maya dan infrastruktur yang bertanggung jawab atas serangan ransomware.

Badan ini juga membangun koalisi internasional untuk menghadapi ancaman dunia maya di luar negeri, menangani penggunaan cryptocurrency untuk membayar uang tebusan, meningkatkan kebersihan dunia maya, dan mempromosikan pelaporan insiden ransomware.

Baca juga: Polisi Inggris Sita Mata Uang Kripto Jutaan Dollar AS, Diduga Aset Kriminal

Gugus tugas, yang menurut pejabat pemerintah telah menggelar pertemuan secara teratur ini, terdiri dari pejabat penegak hukum, anggota komunitas intelijen, lembaga manajemen risiko sektor, regulator, dan lembaga lainnya.

"Kami akan terus bermanifestasi dalam cara yang tidak terlihat dan terlihat," kata pejabat senior administrasi dalam sebuah pernyataan.

"Meskipun kami tidak akan berada dalam posisi untuk memberikan kemajuan terperinci dari semua upaya, kami akan sesekali melaporkan kemajuan holistik yang dibuat departemen dan lembaga, untuk menghadapi ancaman yang meningkat selama bertahun-tahun ini," tambahnya.

Selain itu, pejabat pemerintah mengatakan bahwa Departemen Luar Negeri akan meluncurkan program "hadiah keuangan".

Ini dipakai untuk mendapat informasi tentang upaya peretasan yang disponsori negara asing yang menargetkan infrastruktur penting AS.

Departemen Keuangan juga terlibat, bekerjasama Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan.

Mereka akan mengadakan konferensi virtual tentang ransomware akhir tahun ini dengan berbagai kelompok, termasuk lembaga keuangan dan perusahaan teknologi.

Baca juga: Kelompok Hacker Ransomware Serang Perusahaan AS, Diduga dari Rusia

Upaya ini ditingkatkan di tengah peningkatan serangan ransomware terhadap perusahaan-perusahaan penting AS, termasuk serangan pada Mei oleh kelompok kriminal dunia maya yang terkait dengan Rusia.

Hacker ini, menyerang Colonial Pipeline, yang menyediakan 45 persen bahan bakar Pantai Timur serta produsen daging JBS USA.

Sementara itu, serangan ransomware di Kaseya awal bulan ini jadi salah satu serangan ransomware terbesar dalam sejarah, yang berdampak pada 1.500 perusahaan, termasuk usaha kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com