Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Kuba, YouTuber Ditangkap Polisi Saat Siaran Langsung di TV

Kompas.com - 15/07/2021, 12:38 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber The Sun

HAVANA, KOMPAS.com - Seorang YouTuber ditangkap polisi di rumahnya saat sedang siaran langsung dengan sebuah stasiun televisi, di tengah kondisi demo Kuba yang memanas.

YouTuber bernama Dina Stars yang juga aktivis di media sosial itu, ditahan oleh aparat keamanan Kuba saat sedang diwawancarai presenter TV Spanyol.

Kuba saat ini sedang dilanda demo ribuan orang di seluruh negeri sejak Minggu (11/7/2021), yang memprotes krisis ekonomi dan penanganan wabah Covid-19. Beberapa orang juga menyerukan diakhirinya komunisme.

Baca juga: Ribuan Warga Kuba Turun ke Jalan Berdemo Menentang Pemerintahnya

The Sun pada Selasa (13/7/2021) mewartakan, Stars yang merupakan kritikus terkemuka pemerintah, sedang berbicara dengan stasiun TV Cuatro Spanyol ketika dinas keamanan tampak menahannya secara langsung.

Cuplikan siaran menunjukkan seorang teman memasuki kamarnya untuk memberitahu bahwa polisi ada di luar. Stars lalu bilang ke presenter Marta Flich, “Aparat keamanan ada di luar sana... Saya harus keluar.”

Saat dia berdiri untuk pergi dan menghadapi mereka, pemudi Kuba itu berkata, “Saya membuat pemerintah bertanggung jawab atas apa pun yang terjadi pada saya.

“Mereka memaksa saya untuk pergi bersama mereka. Saya harus pergi," katanya.

Stars, yang melaporkan liputan demo Kuba, sebelumnya telah membagikan video demonstrasi di Havana dan gambar pengunjuk rasa pro-pemerintah yang membawa tongkat.

Dia memiliki lebih dari 71.000 followers di Instagram, di mana dia membagikan unggahan yang menyerukan pemerintah untuk mundur dengan tagar #SOSCUBA yang populer dari gerakan pemberontakan.

Demo Kuba ditindak dengan keras oleh pemerintah. Media sosial dan platform perpesanan termasuk Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Telegram ditangguhkan sejak Senin (12/7/2021), menurut perusahaan pemantau internet global NetBlocks.

Baca juga: Demonstrasi Pecah di Kuba, Aksi Terbesar sejak 1994

Pemerintah Kuba mengeklaim bahwa demonstrasi diatur oleh kontra-revolusioner yang didukung Amerika Serikat, dan menyalahkan krisis keuangan pada embargo ekonomi AS terhadap negara tersebut.

Sekitar 150 orang ditangkap saat atau setelah gelombang protes terbesar di berbagai kota Kuba pada Minggu, menurut Cubalex kelompok hak asasi manusia di pengasingan, dan sejauh ini hanya 12 yang dipastikan bebas.

Rezim Kuba juga mendapat kecaman internasional setelah menahan jurnalis Camila Acosta, yang meliput kerusuhan di negara itu untuk surat kabar Spanyol ABC.

Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares menuntut Acosta dibebaskan segera.

"Spanyol membela hak untuk berdemonstrasi secara bebas dan damai dan meminta pihak berwenang Kuba untuk menghormatinya," tegas Albares.

Baca juga: Demo Terbesar dalam 3 Dekade di Kuba Pecah karena Kelaparan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com