Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KABAR DUNIA SEPEKAN: Alasan WhatsApp Tidak Populer di AS | Update Covid-19 Dunia

Kompas.com - 12/07/2021, 05:59 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Kompas.com


KOMPAS.com - Kabar dunia sepekan minggu ini menyorot beragam berita dari berbagai belahan dunia.

Kabar soal penggunaan aplikasi berbagi pesan dari perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) menjadi sorotan minggu ini.

Walaupun menjadi favorit di tanah air, pengguna WhatsApp justru jarang digunakan di negara asal pengembangannya.

Ada pula berita soal pengalaman HRD yang menceritakan pengalamannya menangani seorang pelamar yang memberi respons yang kasar setelah lamarannya ditolak.

Selain itu, kabar terbaru soal perkembangan Covid-19 di dunia juga menjadi sorotan pembaca, terutama terkait gelombang varian delta di dunia dan obat baru yang diusulkan WHO.

Berikut rangkuman berita internasional terpopuler dalam sepekan dari kanal Global Kompas.com edisi Senin (5/7/2021) hingga Minggu (11/7/2021).

Baca juga: UNIK GLOBAL: Wujud Kolam 60 Meter Terdalam di Dunia | Delivery Makanan Rp 11 Juta Bobot Naik 100 Kg

1. Mengapa Orang AS Jarang Chat Pakai Aplikasi WhatsApp?

WhatsApp adalah aplikasi perpesanan paling populer di dunia. Segalanya adalah WhatsApp.

Pekerjaan, hubungan, grup pertemanan, reuni, mantan, dan semuanya, memakai WhatsApp sebagai sarana penghubung. Tapi ini sepertinya tak berlaku di Amerika Serikat.

Menurut survei tahun 2019, hanya 16 persen orang AS yang aktif sebagai pengguna Whatsapp. Tak heran, di film-film Hollywood, jarang sekali dijumpai adegan yang memamerkan chat memakai WhatsApp.

Kebanyakan hanya memakai perpesanan biasa yang disediakan oleh ponsel pintar.

Mengapa bisa seperti itu? Baca penyebab orang AS jarang yang memakai WhatsApp dalam artikel selengkapnya di sini.

Baca juga: WhatsApp Gugat Pemerintah India Terkait Aturan Baru yang Langgaran Privasi Pengguna

2. Fresh Graduate IPK 3,5 Lamar Kerja Jadi Manajer, Ditolak lalu Marah-marah

Seorang fresh graduate atau mahasiswa baru lulus yang memiliki IPK 3,5 di Malaysia, marah-marah karena lamarannya di posisi senior sebuah perusahaan ditolak.

Dalam unggahan percakapan WhatsApp yang diunggah di grup Facebook Boom Go Employee pada Jumat (9/7/2021), tampak bahwa lulusan baru tersebut melamar posisi dengan syarat 8 tahun pengalaman kerja.

HRD yang berkontak dengan pelamar sudah memberitahu dengan sopan, bahwa dia tidak terpilih mengisi pos Manajer Pemasaran Senior, karena kurangnya pengalaman kerja.

Pelamar kerja yang namanya hanya dipanggil Alex itu menjawab singkat dengan huruf "Y?" (dibaca why atau mengapa).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com