Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara AS Pergi, Afghanistan Minta Bantuan Rusia, China, dan India

Kompas.com - 10/07/2021, 16:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KABUL, KOMPAS.com – Saat pasukan asing mulai meninggalkan Afghanistan, Taliban mengeklaim telah menguasai 85 persen wilayah negara tersebut.

Klaim tersebut disampaikan seorang negosiator Taliban, Shahabuddin Delawar, saat berada di Moskwa, Rusia, Jumat (9/7/2021).

Sebagai gantinya, Penasihat Keamanan Nasional Afghanistan Hamdullah Mohib mengumumkan bahwa negaranya akan menyambut baik segala dukungan eksternal seperti dari Rusia, China, dan India.

Baca juga: Taliban Klaim Kuasai 85 Persen Wilayah Afghanistan

Dukungan tersebut bisa meliputi dukungan teknis dan operasi anti-terorisme sebagaimana dilansir Sputnik News.

Namun, Mohib menekankan bahwa bantuan eksternal tersebut tidak boleh mengganggu urusan internal pemerintah Afghanistan.

"Kami menyambut baik dukungan teknis dari semua mitra eksternal, tentu saja, dari China, India, dan Rusia," ujar Mohib.

Dia menambahkan, pihak berwenang Afghanistan telah mengakui hak Taliban untuk eksis sebagai kekuatan politik yang sah bersama kelompok-kelompok lain di negara tersebut.

Baca juga: Video Taliban Kuasai Rute Perbatasan Penting Afghanistan-Iran

Permohonan Mohib tersebut muncul bersamaan dengan pernyataan Taliban yang mengeklaim menduduki 85 persen wilayah Afghanistan.

Pada Jumat pula, milisi Taliban itu mengambil alih kota perbatasan Islam Qala dan pos pemeriksaan Abu Nasa Farahi.

Kedua wilayah tersebut merupakan daerah kunci di sepanjang perbatasan Afghanistan-Iran.

Di sisi lain, Delawar juga berjanji untuk mengambil langkah-langkah operasional guna memastikan ISIS tidak muncul kembali di Afghanistan.

Baca juga: Taliban Kuasai Dua Pertiga Wilayah Perbatasan Afghanistan-Tajikistan

Menurut komunitas intelijen AS, Afghanistan diprediksi runtuh dalam kurun waktu enam bulan setelah pasukan koalisi asing pimpinan AS rampung.

Perkiraan semacam itu membuat negara-negara lain, dan bahkan Washington, mempertanyakan tenggat waktu penarikan pasukan oleh Presiden AS Joe Biden.

"Situasinya memburuk dengan cepat," ujar Kedutaan Besar Rusia di Washington saat mengomentari stabilitas di kawasan itu.

"Kami mengaitkannya dengan penarikan tergesa-gesa pasukan AS dan negara-negara NATO lainnya,” sambung Kedutaan Besar Rusia di Washington.

Baca juga: Protes Taliban, Wanita Afghanistan Turun ke Jalan Membawa Senjata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com